Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Kades di Blora yang Tak Sengaja Buka Pintu Darurat Pesawat, Sempat Diinterogasi Pihak Keamanan

Kompas.com - 23/12/2021, 14:37 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pengalaman Sudarto (57) saat pertama kali naik pesawat, berakhir dengan kejadian yang sepertinya tak akan ia lupakan.

Gara-gara ketidaksengajaannya, pesawat yang ia tumpangi batal terbang.

Saat itu, Kepala Desa (Kades) Nglebak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ini membuka pintu darurat pesawat Citilink rute Jakarta – Blora.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (20/12/2021) ketika pesawat hendak lepas landas.

Baca juga: Setelah Buka Pintu Darurat Pesawat Citilink, Kades di Blora Ini Pulang Naik Bus

"Baru pertama kali lucu. Ya Allah karena keterbatasan pengetahuan tentang dunia kemajuan, itu ketinggalan, maklum saya itu bisanya cuma macul (mencangkul), desa saya sangat pelosok," ujarnya, Selasa (21/12/2021).

Ia menceritakan, usai insiden itu, pihak keamanan bandara sempat menginterogasinya.

"Terus saya ditanya dan dibawa ke kantor, terus saya ditanya lagi, saya juga tanya, 'Sekiranya saya kena, sanksi apa?’ Sanksinya hanya tiketnya hangus. Terus saya disuruh untuk membuat surat pernyataan, dan saya tandatangani bahwa di situ saya enggak tahu sama sekali cara terbang," ucapnya.

Baca juga: Pembuka Pintu Darurat Citilink Rute Jakarta-Blora Ternyata Baru Pertama Kali Naik Pesawat

Minta maaf

Pascakejadian tersebut, Sudarto juga sempat meminta maaf dan mengaku siap bertanggungjawab kepada penumpang lainnya.

Waktu itu, pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, tujuan Bandara Ngloram, Blora, kebanyakan diisi oleh kades dari tiga kecamatan se-Kabupaten Blora.

Para kades tersebut baru saja selesai mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Jakarta selama beberapa hari.

Baca juga: Pintu Darurat Dibuka, Pesawat dari Jakarta Batal Terbang ke Bandara Ngloram Blora

"Saya langsung SMS teman-teman, mohon maaf karena tidak jadi terbang, andai kata saya ikhlas karena ini saya termasuk mengganggu tentang kenyamanan teman-teman kades. Nanti saya siap andai kata bapak-bapak merasa saya kecewakan, saya siap segala-galanya," tuturnya.

Dikatakan Sudarto, para penumpang memaklumi keadaannya. Mereka pun tak mempermasalahkan kejadian gagal terbang itu.

"Terus akhirnya muncul dari teman-teman semua, 'Enggak, Mbah, pokoknya yang penting semua ini selamat, kebersamaan ini enak dan maksudnya pahit getirnya ya sama-sama dirasakan'," ungkapnya.

Baca juga: Saya Kira seperti Bus, Maklum Orang Desa, Enggak Tahu Caranya Naik Pesawat Terbang

 

Diminta duduk dekat jendela

Sebagian orang mungkin bertanya-tanya kenapa jendela pesawat berbentuk oval atau bersisi melengkung. Ternyata, alasannya bukan sekadar desain semata.SHUTTERSTOCK/SIPPAKORN Sebagian orang mungkin bertanya-tanya kenapa jendela pesawat berbentuk oval atau bersisi melengkung. Ternyata, alasannya bukan sekadar desain semata.

Sudarto mengatakan, sebelum kejadian itu, dia awalnya diminta duduk ke dekat jendela oleh pramugari.

Jendela tersebut bersebelahan dengan pintu darurat pesawat.

Sudarto yang mengaku belum pernah naik pesawat, kemudian tak sengaja membuka pintu darurat.

Baca juga: Cerita Kades di Blora, Pertama Kali Naik Pesawat dan Tak Sengaja Buka Pintu Darurat, Pilih Pulang Naik Bus

"Saya kira seperti bus, karena enggak tahu, jadi ya maklum saya orang desa. Tempat saya itu ya pelosok, enggak tahu caranya naik pesawat terbang. Lha itu ternyata ada pintu darurat itu geser, lha gitu saja," jelasnya.

Selain itu, Sudarto saat itu mengaku sedang linglung. Ia merasa sempat kebingungan lantaran tiket pesawat tak kunjung diberikan.

"Saya sama sekali enggak tahu, jadi ya gitu karena mau menerima tiket saja sudah berantakan, saya enggak ada tiketnya akhirnya tiketnya itu munculnya jam 09.00 lebih lewatnya masuk di HP, jadi ternyata membuat pikiran enggak fit jadi merasa ketakutan," bebernya.

Baca juga: Penumpang Iseng Buka Pintu Darurat, Pesawat Rute Jakarta-Blora Batal Terbang, Ini Ceritanya

Pulang ke Blora naik bus

Setelah gagal terbang, para penumpang dialihkan menggunakan moda transportasi lainnya.

Saat itu, Sudarto memilih pulang ke Blora dengan menaiki bus.

"Saya langsung diantarkan sama pihak bandara ke Terminal Pasar Rebo, naik bus Harapan Jaya, turun Ngawi," sebutnya.

Baca juga: Berangkat ke Pangkalpinang, Pesawat yang Ditumpangi Risma Delay 1,5 Jam

Bagi Sudarto, kejadian ini menjadi pengalaman berharga.

"Ya ini bagi saya pengalaman itu ya ada sedihnya, ada harganya. Karena desa kami ini sangat pelosok semoga dengan masuknya di media ya harapannya ada perhatian, bagi saya mudah-mudahan atas bimtek (bimbingan teknis di Jakarta) yang kloter 5 ini membawa berkah, teman-teman bisa merasakan sedih nyamannya mudah-mudahan bisa direspons positif sama pihak atas," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Ardi Priaytno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com