Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Banjir di Luwu, Sekolah Terendam Lumpur dan Pagar Rusak

Kompas.com - 21/12/2021, 16:48 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Pasca banjir yang merendam 3 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Bua,  Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, warga membersihkan rumah mereka dari lumpur yang terbawa saat banjir.

Akibat banjir, sejumlah sekolah ikut terendam bahkan merusak fasilitas di sekolah seperti perangkat praktikum dan pagar sekolah.

Pantauan Kompas.com, terdapat 3 unit sekolah yang terendam, yakni SDN 65 Bua di Kelurahan Sakti, SDN 66 Dangkang di Desa Barowa, dan SDN 367 Pabbaresseng di Desa Pabbaresseng.

Baca juga: Sungai Bua di Sulsel Meluap, 257 Rumah di Desa Tana Rigella Terendam

Siswa dan guru terlihat bahu-membahu membenahi sekolah dengan membersihkan ruangan, meja, dan bangku dari lumpur yang merendam.

Di SDN 66 Dangkang banjir merendam seluruh ruangan kelas dan merusak pagar sekolah, beruntung proses belajar mengajar secara tatap muka telah usai dan memasuki masa pekan olah raga dan seni (Porseni) siswa namun tidak dapat dilaksanakan akibat banjir.

“Waktunya Porseni anak-anak hari ini, jadi terpaksa dibatalkan karena ada banjir dan murid-murid hanya melakukan pembersihan ruang kelas,” kata Gerhani, Kepala Sekolah SDN 66 Dangkang.

Lanjut Gerhani, banjir yang melanda akibat luapan Sungai Bua semalam, membuat pagar sekolah ambruk.

“Pagar di belakang sekolah ambruk sekitar 7 meter panjangnya, beruntung tidak ada korban saat rubuh,” ucap Gerhani.

Menurut Gerhani, gedung sekolah SDN 66 Dangkang sudah ada sejak tahun 1961 sehingga terlihat tua, sedangkan daerah sini merupakan langganan banjir.

Baca juga: 3 Desa dan 1 Kelurahan Terendam akibat Meluapnya Sungai Bua, Warga; Desa Kami Memang Sudah Menjadi Langganan Banjir

“Bangunan lama tak pernah direhab jadi setiap banjir pasti masuk karena dasar pondasinya rendah,” ujar Gerhani.  

Sementara di SDN 367 Pabbaresseng, banjir merendam satu ruangan kelas  yang membuat siswa dan guru berjibaku membersihkan lumpur.

“Hari ini hanya pembersihan di ruangan kelas setelah semalam kebanjiran, ruangan yang kebanjiran penuh lumpur, jadi setiap air meluap, sekolah kami tak luput dari banjir, beruntung saat ini anak-anak baru selesai semester,” tutur Hamsiah, guru kelas SDN 367 Pabbaresseng

Pihak sekolah berharap pemerintah segera membantu mengatasi sekolah mereka yang kerap terendam banjir karena sudah menjadi langganan.

Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 3 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terendam akibat meluapnya Sungai Bua, psaca- diguyur hujan lebat, Senin (20/12/2021).

Baca juga: 3 Kelurahan di Kota Bima Terendam Banjir yang Datang dari Pegunungan

Daerah yang terendam masing-masing, Desa Pabbaresseng, Desa Tana Rigella, Desa Barowa, dan Kelurahan Sakti.

Ketinggian air mencapai 50 hingga 80 sentimeter yang merendam ruas jalan dan permukiman warga. Sejumlah warga terlihat nekat melintas di tengah banjir demi sampai di tempat kerja.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu menyebutkan, data sekitar seribu rumah warga yang terendam di daerah tersebut dan pihaknya masih melakukan asesmen di lokasi.

“Ada sekitar seribuan rumah yang terendam di 3 desa dan 1 kelurahan, tadi di Desa Tana Rigella terdapat 257 rumah dan lainnya masih sementara diasesmen, pantauan kami di lokasi sejauh ini tidak ada ada kerusakan, yang ditimbulkan,” kata Hasral, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Luwu saat dikonfirmasi, Selasa (21/12/2021) dini hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com