Setidaknya pelestarian alam termasuk belajar bercocok tanam sudah menjadi bagian kurikulum pembelajaran di TK Tunas Rimba I Gundih yang berlokasi tak jauh dengan kawasan hutan.
"Terima kasih, kegiatan penanaman bibit tanaman hutan tentunya mengajarkan hal positif bagi anak-anak di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Siswa-siswi kami pun menyambut baik karena sudah dibiasakan di sekolah," kata Sulistyanti.
Administratur Perhutani KPH Gundih Khaerudin menyampaikan, lokasi penanaman 250 bibit jati yang diikuti oleh pelajar TK Tunas Rimba I Gundih beserta jajarannya itu bertempat di petak 83, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pepe, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Monggot, Desa Ngrandu.
Sebelumnya pada pekan lalu di lokasi yang sama, kegiatan groundbreaking tanaman hutan juga telah dilaksanakan dengan mengajak serta Bupati Grobogan Sri Sumarni, sejumlah pejabat Pemkab Grobogan dan warga sekitar.
Dijadwalkan di lokasi ini dalam kurun tiga pekan akan ditanami 8500 bibit tanaman hutan (jati, kesambi, randu dan indigofera) pada lahan seluas 7 hektar.
Baca juga: Selamatkan Kawasan Puncak, PHRI Tanam Pohon dan Buat Sumur Resapan
Sementara pada tahun 2021 ini Perhutani KPH Gundih telah menanam 5,4 juta lebih tanaman hutan jenis jati, mahoni, kayu putih dan kesambi pada lahan hutan seluas 1.650 hektar. Adapun l uas kawasan hutan KPH Gundih yakni sekitar 30.049,42 Hektar yang mencakup 34 desa hutan di 5 Kecamatan (Geyer, Toroh, Pulokulon, Gabus, dan Kradenan).
Khaerudin pun berharap KPH Gundih bisa menjadi KPH mandiri atas keberhasilan tanaman, pun demikian berupaya menggali terobosan sumber-sumber lain yang dapat mendongkrak pendapatan perusahaan.
"Keberhasilan tanaman pada saatnya menjadi lingkungan hijau, lestari dan mengurangi efek pemanasan global yang tiap tahun semakin parah. Salah satu ekses pemanasan global indikatornya adalah anomali musim. I ni sangat berpengaruh pada kegiatan penanaman yang dilakukan oleh Perum Perhutani. Kelestarian hutan, kewajiban dan tugas bersama," pungkas Khaerudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.