LUMAJANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru mendatangi kampung mereka untuk melihat kondisi rumah dan mengambil barang yang tersisa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang meminta masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru tidak mendatangi rumahnya.
BPBD Lumajang khawatir awan panas guguran terjadi karena hujan masih mengguyur wilayah itu pada Minggu (5/12/2021).
“Kondisi saat ini di Lumajang hujan, dampaknya sisa material bisa muncul asap,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Wawan Hadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Menurut Wawan, terdapat 800 warga yang tinggal di sejumlah titik pengungsian. Para pengungsi itu dilarang meninggalkan lokasi pengungsian karena khawatir terjadi awan panas guguran susulan.
“Mereka terbagi di beberapa titik pengungsian di tiga kecamatan,” ujar dia.
Ketiga kecamatan itu yakni, Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian.
Baca juga: Cerita Relawan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru, Temukan Jasad Ibu dan Anak Berpelukan
Para pengungsi, kata dia, banyak yang menderita batuk dan sesak napas akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru.
“Namun, karena banyak tenaga kesehatan, langsung ditangani,” ucap dia.
Saat ini, petugas di lapangan berusaha melakukan evakuasi dan pendataan. BPBD Lumajang juga masih mendata jumlah korban akibat bencana itu.
Sejumlah warga memadati Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu pagi. Wilayah kampung ini tertimbun abu vulkanik guguran Gunung Semeru.
"Mulai tadi pagi banyak yang datang. Ada yang melihat-lihat, ada yang ingin tahu kondisi keluarganya," kata warga Kampung Renteng, Ponijan seperti dikutip dari Antara, Minggu.
Polri, TNI, dan relawan, sudah berusaha meminta warga tak mendekati bagian kampung yang tertimbun abu. Namun, permintaan itu tak dihiraukan warga.
Sekitar pukul 06.30 WIB, warga yang memadati Kampung Renteng berhamburan meninggalkan lokasi karena petugas menyampaikan peringatan munculnya asap dari sekitar Gunung Semeru.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.