KOMPAS.com - Puluhan warga alami luka bakar pasca-erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Dilansir dari Antara, para korban segera mendapat penanganan medis. Unuk sementara tercatat ada 38 warga.
"Data sementara yang tercatat ada 38 warga yang mengalami luka bakar, namun data itu masih sementara karena petugas masih mengevakuasi warga, sedangkan untuk korban luka bakar berat dirujuk ke rumah sakit" kata Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr Bayu Wibowo, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Saya Tak Pikir soal Harta, yang Penting Hanya Selamat dari Awan Panas
Sementara itu, berdasar data dari Kementerian Kesehatan hingga Sabtu malam, jumlah korban luka bakar di Kecamatan Candipuro sebanyak 45 orang.
Lalu, satu orang dikabarkan meninggal dunia dan sepuluh orang belum dievakuasi karena medannya cukup berat serta ratusan warga mengungsi ke lokasi yang aman.
Baca juga: Korban Terdampak Erupsi Gunung Semeru Dapat 22.184 Paket Bantuan dari Pemprov Jatim
Saat ini petugas gabungan dan relawan masih melakukan penyisiran dan evakuasi warga korba erupsi Semeru.
Pemerintah Kabupaten Lumajang mengkau masih membutuhkan bantuan relawan untuk mengevakuasi warga, terutama di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh.
"Kami sangat membutuhkan tambahan relawan untuk membantu evakuasi warga pada besok Minggu (5/12) dan evakuasi pada malam ini sudah tidak bisa dilanjutkan karena hujan abu vulkanik yang turun cukup deras," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam media sosial pribadi yang diunggahnya pada Sabtu malam.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat Evakuasi Diri
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, sementara ini status Gunung Semeru masih di level 2 waspada.
"Untuk sementara waspada level 2," kata dia.
Namun demikian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawans meminta warga yang berada di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro untuk diungsikan untuk sementara.
"Mohon masyarakat terdekat dapat mengevakuasi agar aman dan selamat," imbau Khofifah melalui akun Instagram resminya @khofifah.ip.
Baca juga: Dampak Letusan Gunung Semeru, Puluhan Orang Luka Bakar, Rumah dan Jembatan Ambruk
Sementara itu, pakar vulkanologi Surono menuturkan, warga yang berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru untuk waspada.
Menurunya, awan panas guguran yang keluar cukup besar dan berbahaya. Endapannya, kata pria yang akrab disapa Mbah Rono, akan berbahaya jika terjadi hujan karena selain menjadi lahar panas, tenaganya juga cukup besar.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Warga Desa Sumberwuluh Lumajang Mengungsi, 10 Orang Belum Ditemukan
Sebanyak sepuluh orang penambang pasir di wilayah Lumajang dilaporkan hilang saat Gunung Semeru mengalami erupsi.
Lalu, delapan orang diduga terjebak di kantor perusahaan tambang pasir di sekitar Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Menurut Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar, pada Sabtu sore mereka sempat mengirim video untuk meminta pertolongan.
"Sebanyak 10 masih dicari. Delapan orang diduga terjebak di kantor perusahaan tambang di Kampung Renteng," katanya.
Namun, petugas belum berhasil menghubungi ponsel milik delapan orang tersebut. Tim BPBD juga belum berhasil sampai ke lokasi karena derasnya abu panas.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Pengungsi Butuh Masker, Makanan, Selimut, hingga Air Bersih
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.