Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Nataru PPKM Level 3 Berlaku di DIY, Sultan HB X: Jangan Khawatir

Kompas.com - 25/11/2021, 13:31 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada tanggal 24 Desember hingga 2 Januari 2022 atau jelang Natal dan Tahun Baru (nataru).

"Ya enggak apa apa, tapi dengan level 3 berarti kita kembali rodo (agak) memberikan pengetatan, tetapi pengetatan seperti apa, saya belum tahu tergantung keputusan Jakarta," ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (25/11/2021).

Sultan HB X mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir walaupun level PPKM di DIY kembali lagi ke level 3.

Baca juga: Sultan HB X Umumkan UMK DIY 2022, Gunungkidul Tertinggi Kenaikannya

 

Sultan HB X berharap, menjelang Nataru, angka kasus Covid-19 harus tetap bisa tetap landai dan tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

"Enggak perlu khawatir apapun pengetatannya, walaupun mundur ke level 3, kalau saat ini bisa mengendalikan, jadi tetap mendatar, mau masuk nataru ya datar," katanya.

Menurut Sultan HB X, jika menjelang Nataru terjadi lonjakan kasus Covid-19 maka akan sulit menurunkan kasus Covid-19 saat Nataru nanti.

"Tapi kalau sekarang naik untuk menurunkan perlu waktu 2 minggu, kalau naik gampang nurunkannya yang susah," ujar dia.

Baca juga: Sultan HB X Umumkan UMP 2022 DIY Naik 4,30 Persen Jadi Rp 1.840.951,53

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan, saat libur Nataru,  aparatur sipil negara (ASN) dilarang untuk bepergian atau mudik.

Larangan itu bertujuan mencegah atau mengurangi klaster penularan Covid-19 di lingkungan keluarga.

Selain melarang ASN mudik, pihaknya juga berencana melakukan pengetatan di destinasi wisata.

"ASN tidak pada mudik, untuk mengurangi klaster keluarga ada larangan mudik tempat wisata tidak kita tutup tetapi melakukan pembatasan lebih ketat terhadap kunjungan, maksimal 50 persen," kata dia.

Jika nanti kawasan wisata melebihi kapasitas yang sudah ditentukan maka Pemerintah DIY siap melakukan penutupan.

"Kalau ada yang bludak lebih 50 persen, tutup sementara sambil tempat itu membenahi diri. Kalau sudah siap menerima tamu baru kita buka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com