Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan Seksual di Surabaya Meningkat Selama Pandemi, Rata-rata Menimpa Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 19/11/2021, 15:07 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual di Surabaya, Jawa Timur, meningkat drastis terutama di masa pandemi Covid-19.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya mencatat jumlah kasus selama tiga tahun terakhir, yakni sejak 2019 hinggga Okrober 2021.

Baca juga: 4 Layanan Adminduk di Surabaya Kini Dapat Diurus Melalui Ketua RT

Rata-rata menimpa anak di bawah umur

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya Ipda Tri Wulandari membenarkan hal tersebut.

Sejak tahun 2019, kata Wulan, kasus kekerasan seksual semakin meningkat. Jumlah itu bertambah signifikan ketika pandemi terjadi.

Bahkan korban kekerasan seksual ini rata-rata berusia masih di bawah umur.

"Tahun 2019 itu ada sekitar 65-70 kasus. Kemudian,  tahun 2020 itu ada sekitar 100 sekian kasus. Nah, di tahun 2021 sampai bulan Oktober ini sudah 100 lebih, dan itu yang jadi korban rata-rata anak di bawah umur," kata Wulan kepada Kompas.com, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Atasi Banjir di Surabaya Barat, Eri Cahyadi Bangun 2 Waduk hingga Tinggikan Jembatan

Siapkan terobosan

Saat ini, kata Wulan, Satreskrim Polrestabes Surabaya menyiapkan terobosan untuk menekan jumlah kasus kekerasan seksual, terutama terhadap anak di bawah umur.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

"Karena menurut kami, semenjak pandemi dan semua kegiatan dilakukan secara daring, kejahatan seksual ini meningkat. Pak Kasatreskrim sedang menyiapkan terobosan ke arah sana (pencegahan)," tutur Wulan.

Baca juga: Wali Kota Eri Sebut Surabaya Jadi Percontohan Nasional Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

 

Menurut Wulan, kerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah direncanakan.

Saat ini dirinya sedang membuat konsep dan menyusun langkah preventif dan pencegahan agar kasus kejahatan seksual di Surabaya bisa ditekan.

"Sekarang saya masih membuat konsepnya, ini sedang disusun," kata Wulan.

Faktor yang mempengaruhi angka kasus kekerasan seksual

Ilustrasi kekerasan seksualSHUTTERSTOCK Ilustrasi kekerasan seksual

Menurut Wulan, ada banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kasus kekerasan seksual di Surabaya.

Namun, yang paling menonjol adalah faktor lingkungan, baik di rumah, lingkungan pertemanan, lingkungan sekolah, dan sebagainya.

"Mungkin juga anak-anak ini tidak memiliki aktivitas produktif selama pandemi. Di masa pandemi ini kan, mereka juga terbatas untuk bisa beraktivitas," ucap dia.

Baca juga: Wali Kota Eri Sebut Surabaya Jadi Percontohan Nasional Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

Karena itu, dia juga merencanakan untuk membuat hotline khusus pengaduan kasus kekerasan seksual.

Hal itu nantinya juga dilakukan secara bersama-sama dengan OPD terkait di Pemkot Surabaya.

Ia juga meminta apabila masyarakat menjadi korban kekerasan seksual bersedia dan berani melaporkannya kepada pihak berwajib. Ia menjamin akan melindungi identitas para korban.

"Makanya, ini sedang kami siapkan karena mengingat tingginya angka kasus kekerasan seksual di Surabaya. Akhir-akhir ini kasusnya meningkat. Hotline ini juga penting karena kadang-kadang korban takut dan malu untuk melapor," ujar Wulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com