Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada La Nina, Pemkot Surabaya Siagakan Personel Penanggulangan Bencana

Kompas.com - 04/11/2021, 19:33 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengecek kesiapan personel penanggulangan bencana untuk mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem.

Menurut Armuji, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan peringatan dini untuk waspada dengan fenomena La Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Baca juga: Kondisi Stabil, Anak Vanessa Angel Dirujuk ke RS Bhayangkara Surabaya

"Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022," kata Cak Ji, sapaan lekatnya, di kantor BPB Linmas Surabaya, Kamis (4/11/2021).

Cak Ji menyampaikan, pemantaban personel penanggulangan bencana di BPB Linmas Kota Surabaya terdiri dari berbagai OPD, di antaranya BPB Linmas, DKRTH, Dinas PUBMP, Dinas Pemadam kebakaran dan Satpol PP Kota Surabaya.

"Pemerintah kota melalui stakeholder penanggulangan bencana harus siap, baik personel, peralatan hingga moril untuk menghadapi anomali cuaca mendatang," ujar Cak Ji.

Menurut dia, pasca melandainya angka kasus Covid-19, lantas tidak membuat kerja keras Pemkot Surabaya menjadi kendur.

Ia menegaskan, saat ini ancaman bencana hidrometeorologi perlu diantisipasi di tengah anomali cuaca.

"Kita sudah mengambil langkah untuk meminimalisir bencana banjir, dengan mengoptimalkan pembersihan saluran dan nantinya akan ada 56 rumah pompa yang beroperasi saat hujan tiba," kata Cak Ji.

Baca juga: Pemkot Surabaya Beri Bantuan Modal Usaha pada 11 Istri Patriot KRI Nanggala 402 yang Gugur

Ia menambahkan, para personel BPB Linmas siap menggerakkan pencegahan dan penanggulangan bencana secara partisipatif, termasuk di lingkungan RT, RW, LPMK dan komponen masyarakat agar bisa melakukan tindakan awal.

"Pak Eri dan Saya ingin warga Surabaya selamat semua. Oleh karena itu, kedepankan pendekatan humanis dan upaya partisipatif," tutur dia.

Di samping itu, Cak Ji juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Pahlawan untuk mawas diri menghadapi adanya potensi bencana alam seperti banjir, angin kencang, dan La Nina yang diprediksi akan terjadi di penghujung tahun 2021.

"Mengantisipasi terjadinya bencana alam adalah tugas bersama Pemerintah Kota (Pemkot) dan masyarakat Surabaya. Pemkot, melalui DKRTH juga telah melakukan perantingan pohon rawan tumbang, menyiapkan Satgas Rescue dan Mitigasi Penanggulangan Bencana oleh BPB Linmas," kata Cak Ji.

Baca juga: 99 Hari Berlayar Keliling Nusantara, KRI Bima Suci Kembali ke Surabaya

Ia mengaku akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mengupdate perkembangan cuaca terkini.

Tujuannya, lanjut Cak Ji, agar seluruh stakeholder bisa mengambil langkah cepat mengantisipasi bencana alam dan perubahan cuaca ekstrem.

Cak Ji menambahkan, sesuai prediksi BMKG, Indonesia bakal menghadapi badai La Nina pada Desember 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut ditandai dengan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Oleh karena itu, kita harus waspada dan saling bergotong royong menghadapi perubahan cuaca akhir tahun nanti," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com