Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pelajar SD di Pati Tendang Neneknya Viral, Ini Penjelasan Dinas Sosial

Kompas.com - 01/11/2021, 17:48 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah berkaus dan bercelana pendek oranye berbuat kasar terhadap seorang wanita tua viral di media sosial baru-baru ini.

Salah satunya diposting akun di media sosial @sisiterangofficial yang hingga Senin (1/11/2021) siang sudah ditonton lebih dari 20 ribu kali.

Dalam video amatir berdurasi 18 detik tersebut tampak anak lelaki kurus tersebut menghampiri perempuan renta yang tengah menjemur pakaian di halaman depan rumahnya.

Baca juga: Video Viral Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Dikeroyok Senior

Bocah yang menenteng senjata tajam tersebut terlihat membentak hingga menendang beberapa kali orangtua tersebut.

Di akhir video, bocah tersebut kembali menendang hingga memaki wanita tua itu yang berlari masuk ke rumah meninggalkannya.

Dalam postingan video tersebut juga disertai keterangan yang menyebutkan peristiwa tak pantas tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

"Kejadian ini di Desa Blaru, Kota Pati, Jawa Tengah. Anak ini berusia 10 tahun dan yang ditendang ini adalah neneknya," Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pati dr Muhtar membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayahnya.

Baca juga: Pati Kembali Berstatus PPKM Level 3, Bupati: Bukan karena Kasus Covid-19 Naik, tetapi...

Menurutnya, bocah laki-laki yang ada dalam video tersebut saat ini masih duduk di kelas 5 bangku Sekolah Dasar (SD).

Sementara wanita tua yang menerima perlakuan kasar tersebut tak lain adalah nenek kandungnya dari sang ibu.

"Sudah kami respons dan tindaklanjuti. Hari ini saya dan pihak terkait sudah datangi ke rumah neneknya dan pelajar SD tersebut," kata Muhtar saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin.

Muhtar menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring Dinsos Kabupaten Pati, pelajar SD berusia 10 tahun tersebut berlatar belakang dari keluarga broken home.

Dia lama hidup terpisah dengan orangtua kandungnya dan terpaksa tinggal berdua dengan neneknya.

Bapaknya tinggal di Pucakwangi, Pati dan Ibundanya mengais rezeki di Semarang.

Bocah laki-laki ini juga sempat menjadi korban bullying di sekolahnya terdahulu hingga akhirnya pindah ke sekolah lain.

Baca juga: Video Viral Dugong Tersangkut di Jaring Nelayan, Polisi: Warga Melepas Ikan Itu Secara Adat

Asam garam hidup tak mengenakan yang dialami pelajar SD tersebut dinilai mempengaruhi kondisi psikisnya hingga berujung bersikap tanpa memperhatikan norma dan nilai sopan santun.

"Hasil pengamatan sementara, anak ini kurang perhatian, kasih sayang dan pengawasan dari orangtua yang pisahan. Prinsipnya kasus ini akan kami respons dengan pihak terkait dengan mengutamakan mempertimbangkan kondisi psikologis anak," pungkas Muhtar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com