Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobby Mengadu ke Gubernur Edy, Merasa Aneh Jatah Vaksin Medan Selalu Dipotong

Kompas.com - 29/10/2021, 13:22 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengadu ke Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi karena jatah vaksin untuk Pemkot Medan selalu dipotong.

Menurut Bobby, jatah vaksin yang dikirim Kementerian Kesehatan untuk Pemkot Medan melalui Dinas Kesehatan Sumut selalu dipotong.

Baca juga: Bobby Nasution Janji Benahi Jalan Rusak di Medan dalam 2 Tahun

"Misalnya, jatah Kota Medan 50.000, namun yang diberikan hanya 30.000," kata Bobby dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penanganan Covid-19 di Rumah Dinas Gubernur di Medan, Jumat (29/10/2021).

Bobby mengetahui hal tersebut saat mereka mempertanyakan langsung masalah kelangkaan vaksin di Medan beberapa waktu lalu kepada Kemenkes.

Baca juga: Profil Bobby Nasution

Informasi yang diperolehnya, ternyata setiap kabupaten atau kota sudah mendapat jatah masing-masing oleh Kemenkes. Alokasinya juga sudah dirinci.

Hanya saja, saat vaksin mulai didistribusikan, tak semua jatah disalurkan ke kabupaten atau kota. "Seberapa kami dikasih, kami terima," kata Bobby.

Baca juga: Edy Rahmayadi Dukung Harga Tes PCR Turun, tapi Bukan Berarti Bebas Jalan Sana-sini

Terjadi berulang kali

Bobby yakin, masalah dipotongnya jatah vaksin itu bukan hanya terjadi di Medan.

Ada kemungkinan hal serupa juga terjadi di daerah lain di Sumut.

Baca juga: Profil Edy Rahmayadi

 

Apalagi, kejadian serupa bukan hanya terjadi sekali dua kali, tetapi berkali-kali.

Untuk itu, dia meminta Pemprov Sumut terutama Dinas Kesehatan untuk lebih terbuka soal alokasi vaksin untuk daerah di Sumut.

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Ungkap Sulitnya Vaksinasi Warga di Pelosok Sumut

Penjelasan Gubernur Edy: Menkes kirimnya dicicil...

Gubernur Edy langsung menjawab keluhan Bobby itu. Dia kemudian mendesak Dinkes untuk segera mengumumkan stok vaksin yang ada di gudang Dinkes.

"Jangan ada dusta di antara kita," kata Edy.

Edy menjelaskan, pasokan vaksin yang masuk melalui Dinkes Sumut memang sudah diatur pola distribusinya.

Dia mencontohkan, jika vaksin yang masuk 100.000 vial, maka 25.000 diberi kepada Polda dan 25.000 diberikan kepada Kodam. Sementara 50.000 sisanya yang akan dibagi kepada seluruh kabupaten atau kota.

Pun begitu, saat alokasi sudah disiapkan, proses distribusi dari pusat justru sering dicicil.

"Menkes itu mengirim 100 tapi tak langsung 100. Dicicil sama dia, 30, 50 dan seterusnya," jelas Edy.

Dinkes Sumut diminta umumkan stok vaksin

Untuk itu, ke depan dia meminta Dinkes untuk membuka dan mengumumkan stok vaksin yang ada, sehingga hal tersebut tak diperdebatkan dalam waktu yang lama.

Pihaknya juga berencana akan mengurasi distribusi ke daerah yang sebaran vaksinasinya sudah tinggi dan vaksinasi akan difokuskan di daerah-daerah yang capaiannya masih rendah.

Progres vaksinasi Covid-19 di Kota Medan sendiri, sampai saat ini sudah mencapai 66,33 persen untuk dosis pertama dan 46,51 persen untuk suntikan dosis kedua.

Kota yang dipimpin menantu Presiden Joko Widodo ini kini masuk dalam daftar daerah yang menerapkan PPKM level 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com