Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Juma, Sekali Jadi Nahkoda Kapalnya Dihantam Angin Kencang, Terseret Arus hingga Malaysia

Kompas.com - 21/10/2021, 17:26 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Ikan disita

 

Dikatakannya, selain kapalnya, ada satu kapal lainnya yang juga ditangkap karena bernasib sama seperti dirinya. Kapal itu dinahkodai Abdul alias Bedul (22) dengan empat anggotanya. 

"Sangat bersyukur kali lah kami bisa pulang. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu kepulangan kami. Kalau trauma sih, ya trauma. Kayaknya nanti gak akan sejauh itu lah cari ikannya," ungkapnya. 

Juma mengatakan, dari dua kapal, ada 600 kg yang ditahan oleh petugas Malaysia. Menurutnya, hanya ikan itu saja yang disita. Semua peralatan tangkap, kapal dan lainnya dikembalikan semuanya.

"Hanya ikan saja yang disita. Ikhlaskan saja lah. Nanti cari lagi. Sangat bersyukur lah. Yang penting bisa pulang. Ini keluarga sudah tahu kami sudah sampai di Belawan," ujarnya. 

 

Dipulangkan dari Malaysia

Kapal Juma dan Abdul tiba di Dermaga Bandar Deli pada Kamis (21/10/2021) sekitar pukul 10.15 WIB. Dua kapal itu dikawal oleh kapal milik TNI AL.

Ketua Himpunan Nelayan Seluduh Indonesia Sumatera Utara (HNSI Sumut), Zulfahri Siagian mengatakan saat ini masih ada sekitar 20-an nelayan asal Langkat dan Deli Serdang yang masih ditahan di Malaysia karena melewati batas wilayah dengan hukuman bervariasi mulai dari 1 tahun, 17 bulan dan lainnya. 

Pemulangan 10 nelayan ini, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bakamla, Polair dan lainnya.

Dia juga meminta HNSI Deli Serdang untuk mengumpulkan data-data nelayan untuk diproses agar bisa pulang. Ke-10 nelayan ini, kata dia, walaupun sudah ditangkap namun belum sempat diproses secara hukum. Hanya saja selama di sana, mereka menunggu proses yang berjalan. 

Seminggu yang lalu, kata dia, seharusnya ada lima orang nelayan yang pulang dari Malaysia. Namun, hanya tiga orang saja yang dipulangkan dari Bandara Internasional Kualanamu karena dua orang lagi masih dikarantina sebab hasil PCR menyatakan kedua nelayan itu positif Covid-19. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com