Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Hasil Mengayuh Becak Dicuri, Suroto Menangis Sampai Berguling di Jalanan

Kompas.com - 17/10/2021, 14:37 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


SALATIGA, KOMPAS.com - Seorang tukang becak menangis sampai berguling-guling di jalanan.

Ternyata, pengayuh becak tersebut kehilangan uang yang disimpan di becaknya.

Saat dihubungi, tukang becak bernama Suroto tersebut menceritakan bahwa kejadian itu terjadi pada Rabu (13/10/2021) siang.

"Itu di depan STAIN (IAIN-red) Salatiga," kata Suroto dalam Bahasa Jawa, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Curhat Bupati Jember Usai Kayuh Becak Keliling Alun-alun: Ternyata Jadi Sopir Ngos-ngosan Juga...

Suroto mengatakan, saat terjadi pencurian dia sedang berada di kamar mandi.

"Saya sedang di kamar mandi, becak di pinggir jalan. Lalu, saat saya kembali ke becak, uang saya Rp 500.000 hilang, karena tempat untuk menaruh itu sudah terbuka," kata Suroto.

Mengetahui uangnya sudah hilang, Suroto secara spontan menangis.

Bahkan, karena tak bisa menahan kesedihan, Suroto berguling-guling di jalan aspal yang terletak di Jalan Tentara Pelajar.

"Ada orang-orang yang datang dan menenangkan. Tapi saya sedih, karena uang hilang, ada juga polisi yang datang meminta saya tenang," kata Suroto.

Baca juga: Terharu, Akhirnya Sukadi Tukang Becak Dapat Bantuan Sosial Tunai: Sejak Ganti RT Dibantu, Alhamdulilah...

Istri Suroto, Sri Maryani menambahkan, dirinya tidak mengetahui kejadian itu.

"Tahunya kemarin, Sabtu, saat Bapak (Suroto) pulang ke rumah. Sebelumnya, Bapak tidak cerita," kata Sri.

 

Punya keterbatasan fisik hingga jarang pulang

Setiap hari, Suroto mengayuh becak di Salatiga, tapi dia pulang ke rumahnya di Winong, Boyolali.

"Bapak aslinya orang Ngemplak, Salatiga, sejak 2001 pindah ke Boyolali. Setiap berangkat kerja naik bus dari Boyolali ke Salatiga," kata Sri.

Sri mengatakan, meski uang hasil kerja suaminya hilang, dia mengaku telah mengikhlaskan.

"Kalau kecewa ya kecewa, karena Bapak mengumpulkan uang dari sedikit, sekitar Rp 10.000 tiap hari. Bapak pulangnya juga tidak tentu, bisa seminggu sekali agar menghemat pengeluaran transportasi," kata dia.

Baca juga: Sejarah Becak Pertama di Yogyakarta, dari Antar Beras hingga Candu

Menurut Sri, suaminya sudah puluhan tahun bekerja sebagai tukang becak.

"Ya Bapak memang sejak rumah di Salatiga sudah menjadi tukang becak meski kaki kirinya ada sakit cacat dari bayi," kata Sri.

Menurut Sri, keluarganya ikhlas menerima kejadian tersebut, karena menilai orang yang mengambil uang suaminya lebih membutuhkan.

"Meski keadaan kami sulit, tapi yang mengambil uang tersebut tentu lebih butuh dari kami, kami ikhlas," ucap Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com