Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Guru SD Tewas Dibunuh di Kamar Kos, Pelaku Mengaku Emosi karena Dicabuli Korban

Kompas.com - 09/10/2021, 19:49 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MI (32), seorang guru ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Eka Warni, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (3/9/2021) malam.

Diduga ia tewas tiga hari sebelum ditemukan karena kondisi mayatnya sudah mengeluarkan aroma menyengat.

Dari hasil penyelidikan, pelaku pembunuhan adalah KF (33), yang tak lain rekan MI.

Kepada polisi KF mengaku nekat membunuh MI karena pria yang berprofesi sebagai guru tersebut akan mencabuli dirinya.

Baca juga: Beberapa Hari Tak Masuk Kerja, Seorang Guru Ditemukan Tewas di Dalam Kamar Kos

Berawal dari membersihkan kamar korban

Kapolsek Deli Tua AKP Zulkifli menjelaskan kasus pembunuhan tersebut berawal saat F membantu membersihkan kamar MI.

Setelah itu F beristirahat dan tertidur di kamar MI.

Tak lama kemudian dia terbangun dan terkejut karena akan diperkosa oleh korban. Ia menyadari saat celananya sudah diturunkan dan poisis korban sudah menindihnya.

Tak terima dengan kejadian tersebut, F marah dan memukul MI dengan martil.

Baca juga: Pesta Miras di Bandung Berujung Maut, Usep Tewas Dibunuh Kakak Beradik, Begini Kronologinya

"Saat itu tersangka terbangun dan terkejut melihat korban sudah menindih dan sudah menurunkan celana dan pakaian dalamnya. Tersangka hendak disodomi oleh korban. Dan karena tidak terima, tersangka yang melihat martil kemudian memukulnya ke korban hingga terjatuh dan meninggal dunia," ujar AKP Zulkifli, Sabtu (9/10/2021).

Setelah membunuh MI, tersangka mengambil ponsel lalu keluar dari jendela dan kabur membawa motor korban.

F kemudian ditangkap di Jalan Brigjen Karamso Gang Nasional, Kelurahan Sei Mari.

"Untuk barang bukti berupa martil, tersangka membuangnya ke sungai. Saat pengembangan kasus untuk mencari barang bukti, tersangka berusaha melarikan diri hingga diambil tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya," kata Kapolsek.

Baca juga: Penjual Jamu Ditemukan Tewas di Kamar, Ini Dugaan Polisi

Korban tak mengajar selama tiga hari

Jenazah MI pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya. Saksi sengaja datang ke kos korban karena MI diketahui tak bekerja selama beberapa hari tanpa pemberitahuan.

Saat tiba di kos korban, Jumat (3/10/2021), saksi mencium aroma tak sedap dari kamar kos MI.

Rekan korban kemudian menghubungi pemilik kos dan Kepala Lingkungan III. Selanjutnya, pintu kamar kos itu dibuka dengan paksa dan saat itulah mayat korban ditemukan dalam posisi telungkup.

Baca juga: Penjual Jamu Tewas di Rumah dengan Luka di Kepala dan Sang Suami Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Kebun

Kasus tersebut kemudian diselidiki dan petugas berhasil menangkap pelaku pembunuhan.

"Kita tangkap dia di sana pada Sabtu (9/10) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat diinterogasi, pelaku mengakui membunuh korban," katanya.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 KUH Pidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com