LAMONGAN, KOMPAS.com - Pundi medali emas kontingen Jawa Timur di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bertambah.
Seorang crosser asal Lamongan Ananda Rigi Aditya menjuarai cabang olahraga (cabor) motocross nomor MX125 cc perorangan (usia 13-17 tahun).
Dalam pertandingan yang digelar di Sirkuit MX Fregeeb Waninggap Merauke, 7-9 Oktober 2021, Ananda berhasil mengungguli wakil Papua Nakami Vidi Makarim yang harus puas sebagai runner up dan crosser asal Jawa Barat Lutfi Petrick di peringkat ketiga.
Ayah Ananda, David Rigi mengaku, sempat cemas ketika melihat perjuangan anaknya bertanding membawa nama Jawa Timur.
David hanya menyaksikan perjuangan anak sulungnya itu melalui siaran streaming yang disediakan salah satu media sosial.
"Tidak ikut berangkat, hanya monitor dari live streaming Youtube sama keluarga. Sempat deg-degan juga tadi pas lihat, sebab luar biasa kalau melihat saingannya. Tidak ada perjuangan yang mengkhianati hasil," ujar David saat dihubungi, Sabtu (9/10/2021).
Selain persaingan ketat, David menyebut, persiapan Ananda juga kurang ideal menjelang berangkat ke Papua. Pada 2020, Ananda tak bisa berlatih normal karena pandemi Covid-19.
Ananda baru bisa latihan pada awal 2021. Latihan pun baru dilakukan 100 persen pada pertengahan 2021.
Baca juga: Rusak Warung di Lamongan, 4 Pemuda Ditangkap Polisi
"Kalau ngomong waktu persiapan jelas kurang, sedangkan pesaingnya itu ada yang sudah latihan di sirkuit yang digunakan. Bahkan, ada yang sampai belajar enam bulan ke Belanda. Jadi perjuangan ini luar biasa," kata David.
David menambahkan, putra sulungnya tersebut sebenarnya berpeluang kembali menambah raihan medali dari cabor Motocross MX125cc beregu.
Hanya saja, kompatriot Ananda di tim Jawa Timur yang turun kurang beruntung dalam mencatatkan waktu terbaik, sehingga nilai catatan kumulatif yang diperoleh kalah bersaing.
"Ananda tadi sempat finish nomor 2 tapi tandemnya finish urutan sembilan, jadi tidak bisa mengatrol akumulasi poin dan akhirnya berada di urutan empat. Seandainya tadi tandemnya finish tiga besar atau minimal urutan empat, kemungkinan masih bisa bersaing (mendapatkan medali)," tutur David.
DNA Crosser
Sebenarnya Ananda tak sendiri berangkat menuju Papua. Adik Ananda, Marcelino Rigi juga ikut dalam rombongan.
Hanya saja, Marcelino harus puas berada di daftar cadangan karena kesalahan administrasi yang dilakukan tim.
"Adiknya ikut ke Papua, tapi cadangan untuk beregu. Sebab ada kesalahan administrasi, telat memasukkan data. Mungkin kalau tadi Ananda tandem sama adiknya, bisa lain ceritanya," kata David.