Unggahan Litiwari Iman Gea alias Rosalinda Gea (37) viral di media sosial.
Dalam unggahannya, perempuan ini tampak memperlihatkan surat panggilan. Dia juga menyertakan tiga video.
Di sana, Rosalinda menuliskan, "Ini lah hukum di indonesia ini akulah yg korban yg di aniayai 4 orang premanisme 5.september 2021 beberapa hr yg lalu di pajak gambir aku pula lh yh jadi tersangka. Sama siapa lagi aku mengadu tentang keadilan ini, #pak.”
Rosalinda adalah seorang pedagang yang sempat dianiaya oleh preman. Penganiayaan itu terjadi di di Pajak (Pasar) Gambir di Tembung, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (5/9/2021).
Meski menjadi korban, Rosalinda justru ditetapkan menjadi tersangka.Surat penetapan dibuat pada September 2021.
Dia juga mendapat surat panggilan ke kantor Polsek Percut Sei Tuan. Surat diantar pada Rabu (6/10/2021) sore.
"Tiba-tiba sore sampai surat panggilan dari Polsek bahwa dia jadi tersangka dalam laporan si Beni si pelaku itu. Jadi dari situ trauma dia, kayak jantungan. Jadi bertambahlah pendarahan karena jatuh memikirkan itu. Enggak sadar dia dari semalam," ucap suami Rosalinda, Tak Endang Hara, Kamis (7/10/2021).
Menurut Tak Endang, istrinya saat ini sedang menjalani perawatan di sebuah klinik akibat penganiayaan tersebut.
Baca selengkapnya: Pedagang Perempuan Dianiaya Preman Malah Jadi Tersangka, Unggah Foto Bertulisan Inilah Hukum di Indonesia, Aku Korban, Aku Tersangka...
Atlet binaraga asal Sumatera Barat, Muswar alias Iwan Samuray, berhasil meraih emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Bagi Iwan, menang di PON Papua bisa menjadi jalan untuk menutup sisa utang dari pengadaan fasilitas gym yang sedang dirintisnya. Untuk membuka usaha gym, Iwan meminjam uang modal hingga Rp 1,7 miliar.
Dari bonus yang dijanjikan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Iwan berharap utang-utang itu tertutup.
"Medali emas Papua ini sepadan lah dengan pengorbanan yang saya buat. Mudah-mudahan bisa menutupi gym," tuturnya.
Namun, untuk persiapan menuju PON Papua, dibutuhkan dana yang tak sedikit, yakni sekitar Rp 20 juta per bulan. Untuk itulah Iwan akhirnya menggadai mobilnya.
"Saya tidak mau mengemis, mungkin ini jalan satu-satunya. Saya menggadaikan mobil Honda CRV saya Rp 100 juta untuk persiapan selama dua bulan PON Papua," ungkapnya.
Baca selengkapnya: Kisah Iwan Samuray, Atlet Binaraga Sumbar Raih 3 Emas PON Berturut-turut, Utang Rp 1,7 M hingga Jual Mobil