Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

846 Warga Terjaring Tes Swab Hunter di Surabaya, Semuanya Negatif Covid-19

Kompas.com - 03/10/2021, 23:30 WIB
Ghinan Salman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar swab dan vaksin hunter di 31 kecamatan, Sabtu (2/10/2021) malam.

Bersama TNI dan Polri, tim ini bergerak serentak menyasar pusat-pusat keramaian dan semua orang yang beraktivitas di luar rumah.

Hasilnya, ada sebanyak 846 warga yang terjaring Tim Swab Hunter di 31 kecamatan.

Namun, hasil pemeriksaan swab seluruh warga itu dinyatakan negatif Covid-19.

Baca juga: Seorang Siswa SD di Surabaya Positif Covid-19, Bukan Terpapar dari PTM

Sedangkan untuk vaksin hunter, berhasil menjaring sekitar 712 warga yang belum menerima suntikan vaksin.

Mereka pun langsung diarahkan mengikuti vaksinasi di titik lokasi yang telah ditentukan atau puskesmas terdekat.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan bahwa sejak Sabtu (2/10/2021) malam, pemkot bersama TNI dan Polri mulai memberlakukan Swab dan Vaksin Hunter.

Hal ini sebagaimana arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menginginkan agar warga tetap disiplin protokol kesehatan, meski beberapa sektor usaha mulai beroperasi.

"Di Surabaya mulai diberlakukan tadi malam dan seterusnya dihidupkan lagi swab dan vaksin hunter. Ketika dalam penegakan prokes itu ditemukan ada yang melanggar, maka dia diswab. Dan, kalau belum vaksin, maka dia divaksin malam itu juga," kata Irvan Widyanto saat dihubungi wartawan, Minggu (3/10/2021).

Baca juga: Sempat Rawat 10.076 Pasien Covid-19, Kini RSLI Surabaya Zero Pasien Corona

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini juga menyatakan, kegiatan swab dan vaksin hunter bakal rutin dilaksanakan.

Bahkan, dalam satu pekan, tim ini akan berkeliling maksimal tiga hari.

"Jadi tiga pilar kecamatan itu akan bergerak di masing-masing wilayahnya dibantu dengan Puskesmas. Kita lakukan  secara reguler dan rutin," ujar dia.

Menurutnya, Pemkot Surabaya bersama TNI dan Polri akan terus memasifkan percepatan vaksinasi.

Salah satu upaya yang saat ini digencarkan adalah melalui giat vaksin hunter.

"Bagaimanapun juga percepatan vaksinasi harus terus dilakukan. Karena itu keinginan Pak Wali Kota yang paling utama untuk meningkatkan cakupan vaksinasi," tutur dia.

Di samping itu, mantan Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini juga menyebutkan, tim vaksin hunter itu jangkauannya luas.

Apalagi untuk memasifkan capaian vaksinasi, tim ini dapat mengambil strategi door to door atau mendatangi langsung ke rumah-rumah warga.

"Vaksin hunter itu cukup luas, bisa juga door to door. Kalau misal ada satu RT belum vaksin, bisa ke sana. Misal dalam satu resto atau unit tertentu mendapati ada yang belum vaksin, maka akan dilakukan vaksin," kata dia.

Untuk saat ini, Irvan menyatakan, warga yang terjaring tim swab dan vaksin hunter akan diarahkan ke puskesmas terdekat.

Namun, ke depan, tidak menutup kemungkinan akan memanfaatkan mobil vaksin milik Polrestabes Surabaya.

"Untuk sementara diarahkan ke puskesmas. Tapi ke depan tidak menutup kemungkinan pakai mobil vaksin Polrestabes Surabaya. Sasarannya adalah siapa pun yang beraktivitas di luar rumah," tutur Irvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com