Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heritage On Wheels, Jalan-jalan Keliling Kota Kebumen dengan Bus Antik, Cukup Bayar Rp 50.000

Kompas.com - 03/10/2021, 10:09 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, Jawa Tengah, meluncurkan paket wisata unik yang diberi nama Heritage On Wheels Kebumen, Sabtu (2/10/2021).

Wisatawan akan diajak keliling menggunakan bus antik milik PO Sumber Alam ke sejumlah bangunan bersejarah di Kota Kebumen selama kurang lebih dua jam.

Obyek yang dikunjungi, yaitu Gereja Kristen Jawa, Klenteng Kebumen, Masjid Agung dan Pabrik Genteng Sokka.

Baca juga: Saat Tiba di Gorontalo, Risma Disambut Secara Adat, Warga: Tanpa Emosi Meledak, Kami Pasti Nurut

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, paket wisata tersebut untuk melengkapi sajian wisata di Kebumen yang selama ini dikenal memiliki pantai dan pegunungan yang indah.

Menurut Arif, Kebumen juga punya wisata kota dengan kearifan lokal dan budayanya yang masih terjaga.

"Apalagi kita melihatnya dengan menggunakan bus tua yang sudah tidak diproduksi lagi. Ini busnya unik sekali, sudah sangat jarang ditemukan. Tentu ini akan memperindah pemandangan di jalan Kota Kebumen," kata Arif.

Ada dua bus yang disediakan untuk paket wisata tersebut, masing-masing bus buatan tahun 1960 dan 1970 yang telah direstorasi.

Wisatawan yang ingin menikmati sensasi keliling kota menggunakam bus antik itu cukup membayar Rp 50.000 per orang.

"Jadi wisata heritage Kota Kebumen bisa menjadi alternatif. Wisatawan dari luar kota sekarang tidak lagi melulu pergi ke laut, tapi perlu juga melihat kota Kebumen untuk budaya dan sejarahnya. Bus ini akan membawa wisatawan untuk mencari tahu lebih dalam apa itu Kebumen," ujar Arif.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Tidak Terima Risma Marah-marah dan Tunjuk-tunjuk Warganya: Saya Tersinggung

Lebih lanjut, Arif mengatakan, pemkab sangat serius untuk mengembangkan seluruh potensi wisata yang ada di Kebumen.

Ia ingin Kebumen bisa mencontoh Kabupaten Badung, Bali yang mampu menghasilkan PAD terbesar melalui sektor wisata alam dan kearifan lokalnya.

"Kebumen saya yakin juga bisa, karena semua prasyarat itu ada. Kebumen punya alam yang indah, laut, gunung, waduk, gua, semua ada. Kearifan lokal kita juga kuat," kata Arif.

Untuk menikmati seluruh wisata yang ada, kata Arif, tidak cukup tiga hari.

"Makanya perlu kita dorong agar wisata kita semakin maju, sehingga bisa memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat," ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Regional
Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Regional
Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Regional
Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Regional
Terbukti Pungli DAK, Mantan Sekdis Pendidikan Ketapang Divonis 5 Tahun Penjara

Terbukti Pungli DAK, Mantan Sekdis Pendidikan Ketapang Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Geng Motor Meresahkan, Tim Khusus dan Satgas Dibentuk di Sekolah Pematang Siantar

Geng Motor Meresahkan, Tim Khusus dan Satgas Dibentuk di Sekolah Pematang Siantar

Regional
Oknum Polisi Tersangka Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam Dipecat

Oknum Polisi Tersangka Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam Dipecat

Regional
Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, 1 Tersangka Mangkir

Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, 1 Tersangka Mangkir

Regional
Pasutri di Tegal 'Berebut' Rekom Calon Bupati dari PDI-P di Pilkada 2024, Ini Alasannya...

Pasutri di Tegal "Berebut" Rekom Calon Bupati dari PDI-P di Pilkada 2024, Ini Alasannya...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com