CIANJUR, KOMPAS.com - Bupati Cianjur Herman Suherman menilai, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah membuat Cianjur masuk dalam lima kabupaten yang memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi di Jawa Barat.
Herman mengatakan, berbagai cara dilakukan untuk menekan angka kemiskinan tersebut.
"Pemkab akan berupaya mengentaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan IPM dengan berbagai cara seperti meningkatkan kualitas pendidikan hingga pertanian," kata Herman di Cianjur, seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Warga Jakarta Luput Jadi Korban Begal di Cianjur gara-gara Pakai Masker TNI-Polri
Herman mengatakan, peningkatan pendidikan akan digenjot dengan memperbanyak pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) sebagai sarana anak putus sekolah.
Sedangkan untuk perekonomian, pertanian akan lebih didorong, karena mayoritas warga bekerja sebagai petani.
Pemerintah daerah akan memfasilitasi pemasaran melalui badan usaha milik daerah (BUMD), dengan harapan pendidikan yang bagus dan sektor ekonomi dari pertanian yang meningkat dapat mengentaskan kemiskinan.
"Tercatat tingkat kemiskinan ekstrem di Cianjur mencapai 4 persen atau 90.480 jiwa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Dinas Sosial Cianjur, angka kemiskinan secara keseluruhan mencapai 10 persen atau sekitar 300.000 keluarga," kata Herman.
Baca juga: Tanah Bergerak di Cianjur Meluas, Belasan Warga Diungsikan
Ia menambahkan, IPM Cianjur yang berada di peringkat terakhir di Jawa Barat, dengan angka 65,38 dinilai menjadi salah satu faktor yang membuat indeks kemiskinan naik.
"Berbagai cara akan kita lakukan agar IPM meningkat dan angka kemiskinan terus menurun, sehingga Cianjur tidak lagi masuk dalam wilayah termiskin di Jabar," kata Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.