BANDUNG, KOMPAS.com - Arma Rachmawati duduk di dekat tenaga kesehatan. Wajahnya pucat.
Satu tangannya bersiap menerima vaksin. Satu tangannya yang lain memegang erat saudara kembarnya, Asma Rachmawati (12).
"Jangan tegang, jangan tegang," kata tenaga kesehatan kepada Arma.
"Enggak apa-apa kok, kamu pasti bisa," kata Asma, menguatkan.
Baca juga: Video Viral, Pengendara Moge Selamat Saat Motornya Tiba-tiba Terbakar di Jalur Bromo
Dengan sekuat tenaga, Arma pun memegang tangan Asma untuk menyalurkan ketakutannya disuntik.
Momen kejadian itu terlihat di sentra vaksinasi Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Sabtu (18/9/2021).
Arma mengaku datang ke Unpar pagi-pagi ditemani sang ibu. Ia dan saudara kembarnya disuntik oleh nakes yang sama.
"Kami kembar, ini vaksin dosis pertama kami," ujar Arma kepada Kompas.com.
Arma mengaku takut jarum suntik. Ia sempat gugup dan tegang.
Namun begitu disuntik, rasanya tidak sesakit yang dibayangkan.
"Kaya digigit semut," kata dia.
Ia mengaku sangat ingin divaksin. Apalagi sebentar lagi, ia akan menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolahnya, SMP Al Falah, Dago, Bandung.
Rencananya, SMP Al Falah baru akan PTM terbatas 20 September 2021.
Mereka menunggu penilaian tengah semester (PTS) sekaligus terus mengimbau para siswanya untuk mengikuti vaksin.
Asma dan Arma ingin segera sekolah. Ia kangen belajar tatap muka.
Selain karena ingin bertemu dengan teman-temannya, mereka mengaku kesulitan belajar online.
"Kalau belajar online susah nerap (terserap otak)," ucap dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, target warga berusia 12-17 tahun menerima vaksin sebanyak 300.000. Dari jumlah itu, saat ini baru 40 persennya.
"Karena kemarin kami keterbatasan vaksin, tapi insya Allah ada percepatan," kata Yana.
Sebab, beberapa waktu lalu Kota Bandung baru mendapat 600.000 dosis vaksin Sinovac.
Baca juga: Setelah Ada Penyesuaian Aturan PPKM, Sejumlah Hotel di Bandung Tolak Tamu karena Fully Booked
Karena warga usia 12-17 tahun harus menggunakan Sinovac.
Secara keseluruhan, untuk membentuk herd immunity ada sekitar 1.952.358 warga Kota Bandung yang harus divaksin.
Dari jumlah itu, hingga kini sudah 75 persennya atau 1.450.000 warga mendapat vaksin dosis pertama.
Sedangkan 950.000 warga atau 49 persen mendapat dosis kedua.
Jumlah ini lebih besar dari target sebesar 70 persen. Itu karena percepatan vaksinasi lewat kolaborasi semua pihak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.