Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Siswi SMP Ketakutan dan Gemetaran Saat Divaksin, Begini Reaksinya Setelah Disuntik

Kompas.com - 18/09/2021, 15:16 WIB
Reni Susanti,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Arma Rachmawati duduk di dekat tenaga kesehatan. Wajahnya pucat.

Satu tangannya bersiap menerima vaksin. Satu tangannya yang lain memegang erat saudara kembarnya, Asma Rachmawati (12).

"Jangan tegang, jangan tegang," kata tenaga kesehatan kepada Arma.

"Enggak apa-apa kok, kamu pasti bisa," kata Asma, menguatkan.

Baca juga: Video Viral, Pengendara Moge Selamat Saat Motornya Tiba-tiba Terbakar di Jalur Bromo

Dengan sekuat tenaga, Arma pun memegang tangan Asma untuk menyalurkan ketakutannya disuntik.

Momen kejadian itu terlihat di sentra vaksinasi Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Sabtu (18/9/2021).

Arma mengaku datang ke Unpar pagi-pagi ditemani sang ibu. Ia dan saudara kembarnya disuntik oleh nakes yang sama.

"Kami kembar, ini vaksin dosis pertama kami," ujar Arma kepada Kompas.com.

Arma mengaku takut jarum suntik. Ia sempat gugup dan tegang.

Namun begitu disuntik, rasanya tidak sesakit yang dibayangkan.

"Kaya digigit semut," kata dia.

Ia mengaku sangat ingin divaksin. Apalagi sebentar lagi, ia akan menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolahnya, SMP Al Falah, Dago, Bandung.

Rencananya, SMP Al Falah baru akan PTM terbatas 20 September 2021.

 

Mereka menunggu penilaian tengah semester (PTS) sekaligus terus mengimbau para siswanya untuk mengikuti vaksin.

Asma dan Arma ingin segera sekolah. Ia kangen belajar tatap muka.

Selain karena ingin bertemu dengan teman-temannya, mereka mengaku kesulitan belajar online.

"Kalau belajar online susah nerap (terserap otak)," ucap dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, target warga berusia 12-17 tahun menerima vaksin sebanyak 300.000. Dari jumlah itu, saat ini baru 40 persennya.

"Karena kemarin kami keterbatasan vaksin, tapi insya Allah ada percepatan," kata Yana.

Sebab, beberapa waktu lalu Kota Bandung baru mendapat 600.000 dosis vaksin Sinovac.

Baca juga: Setelah Ada Penyesuaian Aturan PPKM, Sejumlah Hotel di Bandung Tolak Tamu karena Fully Booked

 

Karena warga usia 12-17 tahun harus menggunakan Sinovac.

Secara keseluruhan, untuk membentuk herd immunity ada sekitar 1.952.358 warga Kota Bandung yang harus divaksin.

Dari jumlah itu, hingga kini sudah 75 persennya atau 1.450.000 warga mendapat vaksin dosis pertama.

Sedangkan 950.000 warga atau 49 persen mendapat dosis kedua.

Jumlah ini lebih besar dari target sebesar 70 persen. Itu karena percepatan vaksinasi lewat kolaborasi semua pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com