Peristiwa pembentangan poster di Jalan Moh Hatta itu ternyata membuat Suroto dianggap sebagai pahlawan bagi para peternak.
Sebab, dari kejadian itulah suara peternak menjadi didengarkan oleh Presiden.
Selain itu, Suroto adalah satu-satunya peternak yang berhasil lolos dari pengamanan polisi.
Sebenarnya para peternak secara bersama-sama hendak beraksi membentangkan poster saat Jokowi melintas.
Namun, menurut Suryono, saat sembilan orang peternak menunggu di warung kopi, aparat pengamanan meminta mereka berpindah ke belakang warung.
Kemudian, akses dari warung itu dikunci selama Jokowi berkunjung, sehingga mereka tidak bisa mendekat ke lokasi.
"Ketika teman-teman yang lain tertahan, Pak Suroto malah berhasil membentangkan poster di area kunjungan Jokowi," kenang Suryono.
Dia lalu sempat diamankan polisi untuk diperiksa identitasnya hingga akhirnya dilepaskan.
Baca juga: Kami Tak Mampu Bayar Angsuran Bank, Aset Sudah Habis Dipatok Ayam Ternak Sendiri
Suryono menjelaskan, Suroto adalah peternak yang mengalami kebangkrutan seperti peternak-peternak ayam petelur lainnya.
Sebelum pandemi, Suroto pernah memiliki ayam petelur sampai 15.000 ekor, tetapi kini hanya tersisa kurang dari 5.000 ekor.
"Semakin besar jumlah ayam yang kita miliki, semakin cepat menghabiskan aset yang kita miliki," ujar Suryono.
Akibatnya, Suroto menjual sejumlah aset, seperti tanah, mobil, dan sepeda motor, untuk menutup angsuran pinjaman di bank.
"Sama seperti saya, jual tanah, jual kayu di kebun. Sudah ratusan juta, tapi semuanya dipatok ayam, habis. Terakhir saya jaminkan sertifikat rumah ke bank," kata dia.
Baca juga: Peternak Ayam Blitar Geruduk Bank, Bentangkan Poster Pailit Serempak, Ini Tuntutan Mereka
Suroto adalah salah satu pegiat asosiasi peternak ayam petelur di wilayah Blitar.
Dia bisa dikatakan sebagai salah satu penggagas berdirinya PPRN yang merupakan wadah organisasi peternak ayam petelur.
"Beda seperti pengurus yang lain yang memang sering terlibat mengurus perizinan kegiatan. Pak Suroto jarang tampil," ujarnya.
(KOMPAS.com/Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.