Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Albasia, Hamidun: Saya Kira Bantal Guling Awalnya

Kompas.com - 06/09/2021, 15:59 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Warga Kampung Lewo Babakan, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan penemuan seorang pria muda yang tewas tergantung dengan tali tambang pada pohon albasia, Minggu (5/9/2021).

Diketahui, pria tersebut merupakan karyawan swasta pada sebuah toko kelontong besar yang selama ini tinggal di sebuah gudang dan mess pegawai di Jalan Djuanda, depan bekas Terminal Cilembang, Kota Tasikmalaya.

Baca juga: Cerita Warga Selamatkan Seorang Ibu yang Hendak Bunuh Diri di Sungai Progo

Bahkan, saksi mata kejadian yang kali pertama melihat korban tewas tergantung sempat dikira sebuah bantal guling yang sengaja diikat pakai tali tambang pada pohon albasia tersebut.

"Saya pertama kali disuruh bos mengecek ke gudang, ke sini. Pas saya di belakang kan ada mess di lantai dua, saya melihat kok ada bantal guling diikat di pohon pakai (tali) tambang. Saya kira bantal guling awalnya. Saya lihat dari dekat lagi, kok itu manusia tergantung di pohon pakai tambang. Saya kaget dan panik, lalu lapor bos dan polisi," jelas Hamidun (45), salah seorang saksi mata sekaligus rekan korban sesama karyawan, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Pegawai Honorer Terjerat Utang Pinjol hingga Bunuh Diri, Kapolsek: Saat Ponsel Korban Kita Pegang, Banyak Telepon Berdering dari Pinjol

Hamidun pun tak bisa apa-apa dan sempat mulanya tak mengenali korban karena kondisi wajah dan sekujur tubuhnya sudah sulit dikenali.

Namun, ia baru menyadari bahwa korban adalah rekannya setelah terdapat barang-barangnya di dalam sebuah kamar mess dan sepeda motor lengkap beserta helm korban di lokasi kejadian.

Seusai meyakini bahwa ada rekannya yang tergantung di pohon itu, dirinya langsung melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

"Saya awalnya tak kenal siapa itu yang tergantung di pohon. Soalnya, wajah dan tubuhnya sudah menghitam," tambah dia.

Sebelum, pihak kepolisian datang ke lokasi, Hamidun hanya bisa menunggu dan tak berani memeriksa barang korban yang ditinggalkannya di sebuah kamar.

"Saya nggak berani sampai polisi datang ke sini kemarin. Sesudah ada polisi baru ada pemeriksaan dan meyakinkan bahwa korban meninggal tergantung di pohon itu, adalah rekan saya namanya U (25), asal Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya," tambah Hamidun.

Petugas Kepolisian, Inafis dan BPBD Kota Tasikmalaya, mengevakuasi mayat pria muda yang tewas tergantung di pohon albasia tinggi dan besar di sebuah gudang Jalan Djuanda depan bekas Terminal Cilembang, Kota Tasikmalaya, Minggu (5/9/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Petugas Kepolisian, Inafis dan BPBD Kota Tasikmalaya, mengevakuasi mayat pria muda yang tewas tergantung di pohon albasia tinggi dan besar di sebuah gudang Jalan Djuanda depan bekas Terminal Cilembang, Kota Tasikmalaya, Minggu (5/9/2021).

Diduga karena bunuh diri

Kejadian ini dibenarkan Kapolsek Mangkubumi Polresta Tasikmalaya Inspektur Satu Hartono mengatakan, pihaknya bersama Unit Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya telah mendatangi lokasi untuk mengevakuasi korban yang tergantung.

Proses evakuasi berlangsung rumit karena harus meminta bantuan Petugas Khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya untuk menaiki pohon.

Sebab, bila tali diputus langsung membuat jenazah akan rusak karena kondisinya sudah membusuk dan diperkirakan telah meninggal lebih dari tiga hari.

"Iya, benar kemarin kita mendapatkan laporan dari masyarakat ada warga yang menemukan seorang pria tergantung tambang di pohon albasia besar dan tinggi. Kita langsung evakuasi dan menyelidiki kejadian itu. Kita pun meminta bantuan BPBD Kota Tasikmalaya, karena mayat tergantung lebih dari 10 meter di atas tanah," ujar Hartono.

Pihaknya pun langsung memeriksa kamar korban dan ditemukan uang tunai yang disimpan di tas dan dompetnya sebesar Rp 2,35 juta.

Selain itu, identitas lengkap korban, surat kendaraan motor, handphone, helm dan satu unit kendaraan motor milik korban.

"Kalau sesudah kita periksa, harta benda korban masih utuh dan terdapat di kamar korban. Hasil penyelidikan awal diduga korban terindikasi bunuh diri. Tapi, kita tetap akan selidiki lebih lanjut," ungkapnya.

Kini, mayat korban masih di ruang kamar mayat RSUD Sokeardjo Kota Tasikmalaya, untuk menunggu pihak keluarga korban.

Adapun, tim Inafis telah melakukan visum awal dan tak ditemukan bukti-bukti kekerasan yang mengarah ke perbuatan orang lain di jenazah korban.

"Kita masih menunggu keluarga korban, kalau jenazah masih di RSUD Soekardjo seusai dilakukan visum awal oleh Tim Inafis," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com