KEDIRI, KOMPAS.com - Kelurahan Ngronggo menerapkan micro lockdown di sebuah gang menyusul temuan sembilan warga termasuk anak-anak yang dinyatakan positif Covid-19.
Lurah Ngronggo Heru Sugiarto mengatakan, pemberlakuan mikro lockdown di Jalan Kenongo III dimulai sejak Sabtu (8/8/2021). Penutupan dilakukan hingga kasus Covid-19 di gang itu membaik.
"Sementara gang kita tutup dan dirikan posko PPKM Mikro," ujar Heru Sugiarto saat dihubungi lewat telepon, Selasa (10/8/2021).
Heru menambahkan, kasus positif Covid-19 di gang itu ditemukan setelah dua warga dinyatakan terpapar corona. Sampai saat ini, Heru belum mengetahui dari mana dua warga itu terpapar.
Dari dua warga tersebut, kelurahan melakukan pengamatan. Ternyata, ada sejumlah warga yang menunjukkan gejala pasien Covid-19.
Baca juga: Wali Kota Kediri: Berkat Almarhum Digma, Tracing Bisa Nomor 1 Se-Jatim
"Saya lihat ada yang batuk, demam, akhirnya kontak dengan puskesmas agar dites dan tracing," ujar Heru.
Pemeriksaan kemudian dilakukan terhadap seluruh rumah yang ada di gang tersebut, yakni 17 rumah yang terdiri dari 22 orang.
Dari jumlah itu, ditemukan sembilan warga yang berasal dari tiga rumah yang terpapar Covid-19. Usia mereka beragam, mulai lansia sampai anak-anak.
"Ada dua anak, masing-masing usia tujuh tahun dan sebelas tahun," kata Heru.
Menurut Heru, kondisi warga yang positif Covid-19 itu semakin membaik. Kelurahan selalu mengecek kondisi kesehatan mereka, termasuk saturasi oksigen.
Untuk bantuan kepada warga yang isoman, menurutnya telah teratasi dari Dinas Sosial maupun lembaga lainnya.
"Saya juga berterima kasih kepada warga sekitar atau lingkungan RW yang cukup kompak. Mereka bantu suplai makanan juga," lanjutnya.
Heru mengungkapkan, dalam pengendalian Covid-19 masih menemukan adanya kendala lapangan. Yakni adanya warga yang masih menolak tracing dan pemeriksaan.
Baca juga: Kreativitas Lurah di Kediri Tangani Covid-19, Bangun Kesadaran Masyarakat dengan Lomba Berhadiah
Padahal, dia menegaskan, tracing dan testing itu cukup berguna untuk menekan penyebaran virus ini. Agar penyebarannya bisa dilokalisasi.
"Jadi fungsinya untuk memperjelas keberadaan virus. Kalau sudah diketahui, penanganan bisa sekalian," tegasnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakatnya untuk tidak khawatir apalagi takut memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.