Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Ingatkan Kepala Daerah Waspada Klaster Baru Saat Perayaan 17 Agustus

Kompas.com - 09/08/2021, 18:58 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk tidak menggelar perayaan HUT ke-76 RI pada 17 Agustus mendatang.

Sebab, kegiatan perayaan berpotensi menimbulkan kerumunan yang menyebabkan klaster baru penularan Covid-19.

“Ini kan mau 17-an (HUT RI). Maka mau 17-an, awas hati-hati jangan sampai ada perayaan 17-an nanti jadi klaster baru. Karena ada acara ramai-ramai di acara pitulasan (17 Agustus ) itu," kata Ganjar kepada wartawan, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19 Maluku Khawatir Muncul Klaster Baru akibat Pemakaman Bupati Yasin Payapo

Ganjar mengingatkan, kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk menaati aturan tersebut.

Sebab, kasus Covid-19 di Jateng sudah mulai menurun, namun belum membaik sehingga seluruh daerah harus tetap waspada.

“Kita juga ngingetin Jateng sudah mulai membaik tapi belum baik. Ini harus tetap diwaspadai karena itu juga membutuhkan perhatian semuanya,” tegasnya.

Ganjar juga meminta pemerintah kabupaten dan kota di Jateng untuk menghitung dampak dari pandemi Covid-19 dari sektor industri perdagangan.

"Umpama di industri perdagangan, berapa industri yang kolaps, dan sisi lain berapa yang justru tumbuh baik. Kita minta untuk data semuanya. Dan efek-efek yang muncul itu sekarang treatment yang sudah berjalan apa. Sebenarnya mereka sudah melakukan itu, tapi butuh laporan detail,” ujarnya.

Baca juga: Depo Imigresen Tawau Jadi Klaster Baru Covid-19 di Malaysia, 187 WNI Batal Dideportasi

Tak hanya itu, Ganjar meminta pemerintah kabupaten kota menghitung sektor UMKM yang terdampak hingga sektor pendidikan.

"Ada tidak yang dampaknya secara ekonomi malah positif karena beberapa unit bisnis bisa meningkat. Kita minta semua untuk mendata. Pelaku wisata juga, dunia pendidikan anak-anak kita nasibnya seperti apa, berapa orang yang masuk kategori stres, berapa achievement mereka, bagaimana penilaian evaluasi tiap semester," ujarnya.

Selain itu, Ganjar meminta data angka kematian dan siapa saja yang meninggal dunia di setiap daerah di Jateng.

Termasuk jumlah anak yang menjadi yatim akibat orangtuanya meninggal karena Covid-19.

“Termasuk kita minta angka kematian itu. Dari yang meninggal siapa saja. Ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan. Ini penting. Mereka sudah mulai menghitung dan laporan kabupaten kota bagus,” ucapnya.

Bahkan, setiap daerah diminta menghitung warga yang terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena depresi akibat pandemi.

“Semua tak minta untuk menghitung sekarang. Agar ini kalau bisa kita hitung, katakan sampai pertengahan ini atau minggu depan sudah ada datanya, kita akan analisis. Sehingga perencanaan pembangunan kita di 2022, harapan kita akan bisa mengarah kelompok-kelompok ini,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com