Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Maluku Khawatir Muncul Klaster Baru akibat Pemakaman Bupati Yasin Payapo

Kompas.com - 03/08/2021, 20:01 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com -Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku mengkhawatiran munculnya klaster baru penyebaran corona pascapemakaman Bupati Seram Bagian Barat Muhamad Yasin Payapo.

Kekhawatiran satgas muncul karena pemakaman jenazah Bupati Yasin yang terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan keluarga. Jenazah juga disemayamkan di rumah pribadi.

Sejak jenazah disemayamkan hingga dimakamkan, kerabat, sejumlah pejabat, dan warga, berbondong-bondong melayat. Mereka juga mengantar jenazah ke pemakaman.

“Jelas sekali akan muncul kalster baru di situ, itu yang kami khawatirkan,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Maluku, dr Doni Rerung kepada Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

Doni mengaku potensi munculnya klaster baru saat proses pemakaman jenazah almarhum sangat besar karena kurangnya kesadaran keluarga dan juga para pelayat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Jelas sekali akan muncul kalseter baru, itu jelas. Kita yang sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat saja masih ada risiko tertular apalagi dengan kerumunan manusia banyak seperti kemarin,” ungkapnya.

Baca juga: Kekerasan Seksual Anak di Ambon Meningkat Selama Pandemi, Polisi: Umumnya, Pelaku Orang Dekat

Menurut Doni, seharusnya keluarga dan para pelayat sadar tindakan itu sangat berisiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19 di Kota Ambon.

Apalagi, Kota Ambon saat ini masih menyandang status zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.

“Kan semua sudah tahu almarhum itu positif corona, ini yang sangat disayangkan,” ujarnya.

Doni mengingatkan, satgas telah berusaha mencegah kerumunan dalam pemakaman Bupati Seram Bagian Barat.

Satgas berkoordinasi dengan keluarga untuk memakamkan jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19, tetapi hal itu ditolak mentah-mentah.

“Nah sekarang ini tentu kita akan melakukan tracing, itu wajib dilakukan,” ujarnya.

Untuk melacak semua kontak erat dengan almarhum, satgas berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan Kota Ambon.

“Kita juga akan berkoordinasi lagi dengan pihak keluarga, itu sudah pasti,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com