"Bapak di bagian keuangan saat itu, menurut bapak ada korupsi," tegasnya.
Ali Yuanis yang kelahiran 31-12-1929 ini memiliki kebiasaan menulis di buku.
"Ada banyak tulisan bapak, semacam diary begitu. Tamu, obrolan dengan teman, kegiatan kesehariannya ditulis rapi," kata Dewi.
Cucu Ali, Widi mengatakan kakeknya memiliki pesan kepada generasi muda. Yakni kalau bekerja jangan korupsi dan hidup harus bermanfaat untuk orang lain.
"Selain itu beliau juga menyampaikan sejarah pasti berulang, maka harus dihadapi dengan strategi, jangan kalah," ungkapnya.
Menurut Widi, karena dimakamkan di TPU Ngemplak, dia berharap di makam kakeknya ada penanda di nisan sebagai pejuang.
"Itu bagian dari menghargai jasa-jasa pejuang yang berkorban untuk negara ini," jelasnya.
Sementara Lurah Tegalrejo Titin Eka Novia mengatakan, pemerintah siap memfasilitasi permintaan keluarga Ali Yuanis.
"Kami akan berusaha untuk memperjuangkan aspirasi keluarga," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.