Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Video Viral yang Kakek Berjam-jam Bingung di Lokasi Vaksinasi Massal

Kompas.com - 29/07/2021, 21:12 WIB
Abdul Haq ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Muhammad Safaruddin hanya berdiri depan sebuah pusat perbelanjaan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Selama hampir satu jam pada Rabu (28/7/2021) pagi, laki-laki 64 tahun itu terdiam sembari memandangi antren orang yang sedang mengikuti vaksinasi massal.

Kakek yang bekerja di tempat pencucian sepeda motor itu juga ingin divaksin Covid-19. Hanya saja, dia tidak tahu yang harus dilakukan.

Baca juga: Cerita Kakek Syafarudin Ingin Dapat Vaksin, Kayuh Sepeda Pinjaman Puluhan Km, Viral Setelah Direkam Satgas IDI

Momen itu sempat direkam salah satu tenaga medis dan viral di media sosial.

Safaruddin bercerita, hanya tahu akan ada vaksinasi Covid-19 massal di Nipah Mall pada hari itu.

Dia pun mengayuh sepeda pinjaman majikannya untuk ke sana.

"Saya berangkat jam delapan pagi dan tiba di sana jam sembilan," kata Safaruddin di rumahnya, Jalan Kerung-kerung, Makassar, Kamis (29/7/2021).

Muhammad Safaruddin (64) menjadi viral di media sosial lantaran kebingungan saat ikut vaksinasi massal covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan menempuh 15 kilo meter dengan mengayuh sepeda. Rabu, (28/7/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Muhammad Safaruddin (64) menjadi viral di media sosial lantaran kebingungan saat ikut vaksinasi massal covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan menempuh 15 kilo meter dengan mengayuh sepeda. Rabu, (28/7/2021).

Jarak dari rumah Safaruddin ke Nipah Mall mencapai belasan kilometer, tapi hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk divaksin.

Safaruddin sempat kebingungan soal cara mendaftarkan diri sebagai peserta vaksinasi massal.

Pasalnya, dia tidak memiliki ponsel, sedangkan pendaftaran hanya bisa dilakukan secara daring.

Baca juga: Stok Vaksin Mulai Menipis, Kadinkes Sumsel: Kita Sudah Teriak-teriak agar Segera Dikirim

Beruntung, ada Helmiyadi Kuswardana, seorang dokter, yang melihat kakek itu kebingungan.

"Saya lihat kakek ini berdiri seorang diri selama beberapa jam di luar antrean dan memandang sejumlah petugas dengan mata penuh harap," kata Helmiyadi di rumah Safaruddin.

"Ternyata kakek ini mau mengikuti vaksinasi tapi belum terdaftar sebab syarat pendaftaran harus melalui online sementara kakek ini tidak punya HP," sambungnya.

Helmiyadi pun membantu pendaftaran Safaruddin untuk menjadi peserta vaksinasi massal.

Sempat ditakut-takuti teman

Safaruddin yang sadar usia tidak muda lagi memang ingin mendapatkan perlindungan diri dari Covid-19 berupa vaksin.

Namun, dia sempat ragu. Terlebih banyak cerita negatif soal vaksin Covid-19 yang didengar dari teman-temannya.

"Banyak yang takut-takuti saya katanya nanti sakit setelah vaksin," kata Safaruddin.

Baca juga: Stok Vaksin di Lhokseumawe Hanya Cukup untuk Satu Hari, Kiriman Kemenkes Tak Kunjung Tiba

Setelah disuntikan vaksin, Safaruddin sadar perkataan teman-temannya hanya bualan semata.

Meski sudah berusia lanjut, tidak ada efek samping yang dia rasakan setelah divaksin.

"Sampai sekarang saya tidak apa apa dan saya sarankan seluruh masyarakat agar ikut vaksin" kata Safaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com