PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi polemik di media sosial (medsos).
Akun Twitter @KawalCOVID19 pada Rabu (28/7/2021) mengecuitkan, menerima laporan dari mahasiswa Unsoed yang dipaksa melaksanakan KKN luring.
Namun belakangan, pihak kampus mengubah KKN daring, karena ramai dibicarakan di medsos.
Baca juga: Unsoed Aktifkan Risoba bagi Sivitas Akademika Positif Covid-19
Twit tersebut disertai unggahan tangkapan layar aduan melalui direct message dari seseorang yang mengaku mahasiswa Unsoed.
Narasi dalam pesan tersebut, mahasiswa merasa resah karena pihak kampus memaksanakan mahasiswa melaksanakan KKN luring di tengah pandemi Covid-19.
Pihak kampus disebut terkesan lepas tangan apabila terjadi sesuatu ketika KKN luring. Hal itu ditunjukkan dengan adanya surat izin dari orangtua dan desa.
Akun @KawalCOVID19 juga mengunggah tangkapan layar pesan WhatsApp dari seseorang yang disebut dosen Unsoed.
Dosen tersebut mengatakan, mahasiswa tidak boleh KKN online karena tidak efektif dan berbiaya mahal.
Baca juga: Satu Dosen Positif Covid-19 Meninggal, Kampus Unsoed Purwokerto Lockdown
Ketika dikonfirmasi, Ketua LPPM Unsoed Prof Dr Rifda Naufalin menjelaskan, KKN diselenggarakan secara hybrid, yaitu dapat dilakukan secara daring dan luring terbatas.
KKN periode Juli-Agustus dengan tema "Pendorong Perubahan Perilaku dan Penanganan Dampak Covid-19" bertujuan untuk mendukung program pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19.
"Mengingat sifat, kondisi dan keadaan yang khas, maka dalam pelaksanaan KKN tematik kali ini bersifat kesukarelaan," jelas dia.