BATAM, KOMPAS.com – Kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, yang berada di Kawasan Batam Centre, mendadak ramai pada Rabu (28/7/2021) siang.
Keramaian terjadi setelah sejumlah pedagang di Pasar Induk Jodoh mendatangi Kantor Wali Kota Batam untuk meminta pertanggungjawaban atas kematian Priska Ginting (42).
Diduga, Priska meninggal dunia saat sedang dilakukan penggusuran di Pasar Induk Jodoh, pada Senin (26/7/2021).
Baca juga: Batam Terapkan PPKM Level 4, Rapid Test Massal Terkendala
Para pedagang ini kemudian membawa jenazah Priska ke depan Kantor Wali Kota Batam.
Selain sejumlah pedagang, keluarga almarhumah juga ikut mendampingi jenazah yang dibawa menggunakan ambulans.
Boni Ginting, warga Pasar Induk Jodoh mengatakan, mereka sengaja mendatangi Kantor Wali Kota Batam dengan tujuan meminta pertanggungjawaban atas tindakan Tim Terpadu yang dipimpin Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam, Gustian Riau.
“Biar Rudi (Wali Kota) tahu bagaimana tindakan dari Tim Terpadu yang diketuai Gustian Riau saat melakukan proses pembongkaran di Pasar Induk Jodoh yang menimbulkan korban jiwa,” kata Boni saat dihubungi, Rabu.
Baca juga: Tes Antigen Massal di Batam, Petugas: Ada yang Bandel, HP Dimatikan, Terpaksa Kita Gedor Rumahnya
Sayangnya, saat massa berada di Kantor Wali Kota Batam, tidak satu pun pejabat yang keluar menemui mereka.
Bahkan, Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga tidak sedang berada di kantor.
Massa kemudian berpindah ke Kantor DPRD Batam.