SAMARINDA, KOMPAS.com - Seorang nenek (80) bergejala Covid-19 meninggal di mobil ambulans saat ditolak masuk Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS), Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (26/7/2021).
Hermansyah, relawan yang ikut mengevakuasi nenek tersebut mengatakan, dia bersama empat rekannya menjemput nenek itu dari kediamannya dan tiba di pintu gerbang RSUD AWS sekitar pukul 02.35 Wita.
"Pas kita sampai depan gerbang rumah sakit AWS pasien ini ditolak sama sekuriti, tidak diizinkan masuk dengan alasan oksigen tidak ada, terbatas," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Meninggal Meningkat, Pemkot Jayapura Kehabisan Peti Jenazah
Saat itu, kondisi nenek kritis karena mengalami sesak napas.
Depan pintu gerbang, sempat terjadi perdebatan antara tim relawan dan sekuriti berlangsung sekitar setengah jam.
"Setelah secara terpaksa kita masuk sampai depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pun perawatnya menolak kita turunkan pasien dari ambulans," tutur Hermansyah.
Tim relawan kembali berdialog dengan dua perawat yang menemui mereka.
Saat itu, kata Hermansyah, perawat meminta agar tim bersama keluarga pasien koordinasi terdahulu dengan dokter.
"Kami posisinya hanya relawan yang membantu bawa pasien ke rumah sakit. Karena rumah ibu ini dekat sama rumah sakit AWS jadi kami antar ke sini. Tugas kami hanya mengantar saja," tutur dia.
Disela dialog, Hermansyah dan rekannya sempat memaksa menurunkan pasien tersebut. Namun, tetap saja ditolak.
Baca juga: Bukan Dianiaya, Pasien Covid-19 yang Diikat Ternyata Kabur dari Tempat Isolasi
Dialog berjalan kurang lebih setengah jam di depan pintu ruang IGD.
Sementara, kata Hermansyah, kondisi pasien di ambulans mulai kehilangan kesadaran. Sebab, saat dijemput kondisinya sedang kritis.
Pasien diduga meninggal saat ditahan di depan ruang IGD.
"Kami diberi nomor dokter. Setelah kami hubungi ibu ini sudah meninggal. Setelah ibu ini meninggal baru diperiksa memastikan ibunya meninggal atau enggak. Itu pun enggak diturunkan (pasien) sama sekali, masih di dalam mobil (ambulans)," pungkas dia.
Humas RSUD Abdul Wahab Sjahranie dr Arysia Andhina mengakui kejadian tersebut.