Herya menambahkan, penularan Covid-19 pada tenaga kesehatan di RSUD Mardhi Waluyo berawal dari klaster keluarga.
"Jadi sebenarnya kami tenaga kesehatan di rumah sakit ini sudah sangat, sangat kewalahan," jelasnya.
Oleh karena itu, RSUD Mardhi Waluyo melakukan rekrutmen relawan tenaga kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
Oksigen tidak pernah aman
Herya mengatakan, sejak menjelang pemberlakuan PPKM Darurat status stok oksigen di RSUD Mardhi Waluyo tidak pernah benar-benar aman karena terjadinya lonjakan kebutuhan.
Baca juga: Stasiun Pengisian Oksigen Gratis Dipersiapkan di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo
Jika sebelumnya setiap pekan RSUD Mardhi Waluyo melakukan pengisian oksigen cair sebanyak tiga kali dengan setiap pengisian sebanyak 2,5 ton, maka saat ini pengisian harus dilakukan setiap hari dengan jumlah yang sama.
"Tabung sentral oksigen cair kami kapasitasnya delapan ton tapi sekarang tidak pernah bisa dipenuhi. Sehari saja terlambat pengisiannya sudah lampu merah," jelasnya.
Menurut Herya, isi dari banner yang mengaitkan penutupan pelayanan IGD dengan ketersediaan oksigen memang tidak salah.
Bahkan, ujar Herya, pihak pemasok oksigen cair sudah menyatakan tidak akan ada oksigen untuk dikirim pada Minggu (18/7/2021).