Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 yang Dibawa Meninggal, Relawan Sopir Ambulans Menyesal: Saya Merasa Gagal Membantu

Kompas.com - 15/07/2021, 08:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang meninggal karena ditolak rumah sakit semakin banyak ditemukan setidaknya dalam beberapa pekan terakhir.

Catatan lembaga pemantau Lapor Covid, total kematian di luar rumah sakit di Indonesia mencapai 452 orang.

Di sebuah kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur, relawan sopir ambulans merasa kecewa dan menyesal karena tak bisa menolong para pasien tersebut sehingga keburu meregang nyawa di tengah perjalanan.

Baca juga: Terprovokasi Isu, Pemuda Rusak Ambulans, Dikira Kosong Ternyata Bawa Pasien Covid-19

"Ya gelo [menyesal], hati kecil saya tuh 'ya Allah sampai kapan terjadi penolakan-penolakan seperti ini."

Suara Sutoko terdengar lemah saat mengungkapkan isi hatinya yang penuh penyesalan.

Ia bahkan berulang-ulang mengucapkan kata 'gelo' setiap kali bercerita tentang upayanya mengantar pasien Covid-19. Pasalnya seorang pasien meninggal di mobil yang ia sulap menjadi ambulans setelah ditolak empat rumah sakit di sekitaran Sidoarjo, Jawa Timur.

"Karena enggak dapat rumah sakit, akhirnya balik arah, enggak lama pasiennya meninggal. Rasanya campur aduk, saya merasa gagal membantu atau menyelamatkan orang ini," sambung pria berusia 47 tahun ini kepada Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Baca juga: Kronologi Pengendara Motor Rusak Ambulans, Berawal Ditegur karena Halangi Jalan, Pelaku Ditangkap

Relawan komunitas Info Lantas Sidoarjo, Sutoko, menjadi sopir ambulans untuk mengantar pasien Covid-19 ke rumah sakit di sekitaran Sidoarjo, Jawa Timur.dok BBC Indonesia Relawan komunitas Info Lantas Sidoarjo, Sutoko, menjadi sopir ambulans untuk mengantar pasien Covid-19 ke rumah sakit di sekitaran Sidoarjo, Jawa Timur.
Sutoko adalah relawan di komunitas Info Lantas Sidoarjo yang terbentuk enam tahun lalu. Ia bertugas sebagai sopir ambulans.

Bekerja sebagai satuan pengamanan atau satpam di sebuah puskesmas di Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, ia tergerak untuk menolong orang-orang di sekitaran tempat tinggalnya.

Itu mengapa ayah empat anak ini membeli mobil pribadi untuk dijadikan ambulans.

"Karena saya tidak punya uang, jadi saya membantu dengan tenaga. Pokoknya bondone semangat tok ae lah [Modalnya semangat saja lah]... hahaha..." ujarnya tertawa lepas.

Baca juga: Tiba-tiba Drop Saat Isoman, Pasien Covid-19 asal Depok Wafat di Ambulans Usai Ditolak RS

Sutoko bercerita penolakan pasien Covid-19 oleh rumah sakit mulai terasa selepas lebaran atau Juni silam.

Tak hanya pasien positif virus corona yang ditolak, tapi korban kecelakaan juga ketiban sial.

Untuk menghindari kasus seperti itu terulang, kini ia selalu meminta keluarga pasien Covid-19 memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sebelum mengantar.

Baca juga: Marah Ditegur karena Halangi Jalan, Pemuda Ini Pecahkan Kaca Ambulans Pakai Helm

Ia tak mau, ada pasien meregang nyawa lagi di ambulansnya.

"Pastikan dulu rumah sakitnya ada bed, daripada sudah bawa, meninggal di ambulans lebih menyedihkan lagi."

"Memang semuanya tergantung Allah, tapi dari saya merasa bersalah, merasa tidak bisa..." ucap Sutoko yang terdiam sejenak dan tak mampu merampungkan kalimatnya.

Baca juga: Rusak Ambulans dengan Helm, Pemuda di Bantul Mengaku Terprovokasi Isu Ambulans Kosong

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com