Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tak Semua WNA Pelanggar Prokes Dideportasi, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 Bali

Kompas.com - 12/07/2021, 21:55 WIB

BALI, KOMPAS.com - Sebanyak 14 warga negara asing (WNA) di Bali melanggar protokol kesehatan selama PPKM Darurat.

Dari 14 WNA yang melanggar itu, tak semua mendapatkan sanksi berupa deportasi. Hanya tiga WNA yang dideportasi, yakni MR (26) asal Irlandia, AA (22) dari Amerika Serikat, dan ZK (26) asal Rusia.

Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pendisiplinan Satgas Covid-19 Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengatakan, sanksi kepada WNA pelanggar prokes disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang terbagi dalam kategori ringan, sedang, dan berat.

"Jadi tergantung tingkat kesalahannya," kata Dharmadi saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Menurut Dharmadi, khusus penggunaan masker misalnya, WNA yang diketahui menggunakan masker tak layak itu masuk kategori pelanggaran ringan.

Baca juga: Demi Konten Viral di Media Sosial, 3 Pemuda Ini Nekat Curi Pocong di Depan Pos Polisi

Petugas akan memberikan masker pengganti kepada WNA tersebut. WNA itu juga akan diberikan peringatan untuk tidak mengulangi kesalahannya.

Sedangkan untuk pelanggaran sedang, Dharmadi menyebut adalah mereka yang menggunakan masker dengan cara tidak benar. WNA yang melanggar bisa didenda Rp 1 juta.

Sementara untuk pelanggaran berat, adalah WNA yang sama sekali tidak menggunakan masker. Satgas Covid-19 bisa mengajukan sanksi deportasi kepada pihak imigrasi untuk mereka.

"Itu kan sama dengan melakukan pelecehan terhadap peraturan yang ada," kata Dharmadi yang juga kepala Satpol PP Provinsi Bali itu.

Satgas Covid-19 Bali sedang fokus melakukan pendisiplinan protokol kesehatan berupa penggunaan masker kepada WNA.

 

Hal itu dianggap penting sebagai langkah awal agar tak terpapar atau menyebarkan Covid-19.

"Kalau misalnya dia tidak sadar dirinya positif Covid-19 dan berinteraksi dengan orang lain kan itu sangat berisiko kan," kata dia.

Sejauh ini, dari 14 WNA yang terjaring razia protokol kesehatan, tak ada yang melawan saat disanksi petugas.

Para WNA itu, kata Dharmadi, langsung menerima saat didenda atau dideportasi.

Selain pelanggaran prokes berupa tak menggunakan masker, pihaknya saat ini tengah menyisir sejumlah tempat untuk mengantisipasi adanya pesta yang dilakukan para WNA.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, dan Kalsel 12 Juli 2021

Sejak PPKM Darurat diberlakukan, Dharmadi mengaku belum menemukan hal itu.

"Belum (ditemukan) artinya di mana mereka yang tinggal, dan di mana mereka berkegiatan sementara belum ditemukan. Mungkin sudah dikasih tahu pemilik vila sehingga tidak melakukan itu," kata dia.

Jika nanti ditemukan pesta atau kerumunan, pihaknya menegaskan hal itu merupakan pelanggaran berat dan akan langsung direkomendasikan untuk dideportasi kepada Imigrasi.

Ia juga mengimbau kepada WNA di Bali untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku.

"Jadi selama masih dalam pandemi Covid-19 kita semua wjib menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

130.000 WNA di Bali

Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, sekitar 130.000 WNA yang masih berada di Bali.

"Sampai saat ini jumlah WNA di Bali kira-kira 130.000," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk dalam keterangan pers virtual, Senin (12/7/2021).

Jamaruli mengimbau seluruh WNA itu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan aturan yang berlaku di Bali.

Baca juga: RSUD Soetomo Surabaya Ubah Gedung Parkir 5 Lantai Jadi Ruang Isolasi Covid-19 Berkualitas HCU

Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) Kemenkumham Bali bersama Satgas Covid-19 akan terus melakukan operasi selama pandemi Covid-19.

Hal itu bertujuan untuk menindak WNA yang tak taat protokol kesehatan. Salah satunya adalah tidak memakai masker.

"Jadi bagi kita enggak ada tebang pilih seakan-akan PPKM Darurat ini kita enggak menindak WNA," tegasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ungkap Kasus Perdagangan Orang sebagai Pekerja Migran, Polda NTB Tangkap 7 Pelaku

Ungkap Kasus Perdagangan Orang sebagai Pekerja Migran, Polda NTB Tangkap 7 Pelaku

Regional
Tak Menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gibran: Saya Itu Memposisikan Diri sebagai Tuan Rumah

Tak Menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gibran: Saya Itu Memposisikan Diri sebagai Tuan Rumah

Regional
Bersama 6 Pengusaha Beras, Pensiunan Polri Didakwa Pengoplosan Beras Bulog di Banten

Bersama 6 Pengusaha Beras, Pensiunan Polri Didakwa Pengoplosan Beras Bulog di Banten

Regional
Kasus Malaria Knowlesi Ditemukan di Nunukan, Penderita Kerap Berinteraksi dengan Monyet Ekor Panjang

Kasus Malaria Knowlesi Ditemukan di Nunukan, Penderita Kerap Berinteraksi dengan Monyet Ekor Panjang

Regional
Kasus Pembonceng Motor Tewas Tertabrak Anggota DPRD Grobogan Berakhir Damai

Kasus Pembonceng Motor Tewas Tertabrak Anggota DPRD Grobogan Berakhir Damai

Regional
Tolak UU Cipta Kerja, Ratusan Pendemo di Solo Boikot Jalan dengan Bakar Ban

Tolak UU Cipta Kerja, Ratusan Pendemo di Solo Boikot Jalan dengan Bakar Ban

Regional
Gibran Sebut Erick Thohir Bakal Siapkan Kompetisi Internasional Pengganti Piala Dunia U-20: Bukan Tarkam

Gibran Sebut Erick Thohir Bakal Siapkan Kompetisi Internasional Pengganti Piala Dunia U-20: Bukan Tarkam

Regional
Soal Batalnya Indonesia Gelar Piala Dunia U-20, Ganjar Kecewa, Koster: Ini Jadi Pelajaran Penting

Soal Batalnya Indonesia Gelar Piala Dunia U-20, Ganjar Kecewa, Koster: Ini Jadi Pelajaran Penting

Regional
Puji Sikap Gibran soal Piala Dunia U-20, Viktor Laiskodat: Seharusnya Semua Senior Seperti Gibran

Puji Sikap Gibran soal Piala Dunia U-20, Viktor Laiskodat: Seharusnya Semua Senior Seperti Gibran

Regional
Beredar Video Undangan Pernikahan dengan Foto Jokowi dan Puan Maharani, Ternyata Sindiran Mahasiswa Unnes

Beredar Video Undangan Pernikahan dengan Foto Jokowi dan Puan Maharani, Ternyata Sindiran Mahasiswa Unnes

Regional
Mencicipi Kopi Arab, Minuman Khas Masjid Layur Semarang yang Hanya Ada di Bulan Ramadhan

Mencicipi Kopi Arab, Minuman Khas Masjid Layur Semarang yang Hanya Ada di Bulan Ramadhan

Regional
Gerombolan Perusak Sepeda Motor dengan Sajam Ditangkap, Polisi Buru Anggota Semarang Gangster

Gerombolan Perusak Sepeda Motor dengan Sajam Ditangkap, Polisi Buru Anggota Semarang Gangster

Regional
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bengkulu untuk Lebaran 2023

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bengkulu untuk Lebaran 2023

Regional
Sempat Jengkel Ada Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gibran Minta Maaf ke Ganjar dan Koster

Sempat Jengkel Ada Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gibran Minta Maaf ke Ganjar dan Koster

Regional
Program Ayah Bunda Stunting, Komitmen Pemkab Nunukan untuk Mengatasi Angka Kasus Stunting di Perbatasan RI–Malaysia

Program Ayah Bunda Stunting, Komitmen Pemkab Nunukan untuk Mengatasi Angka Kasus Stunting di Perbatasan RI–Malaysia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke