Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni UGM Yogya Sukarela Buat Peti Mati untuk Jenazah Pasien Covid-19: Kami Berharap Stop Produksi

Kompas.com - 09/07/2021, 19:22 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kasus meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19 masih terjadi. Kondisi tersebut tentu menjadi keprihatinan bersama.

Di satu sisi jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19 pun memerlukan penanganan untuk bisa segera dimakamkan dengan layak. Peti menjadi salah satu kebutuhan untuk pemakaman dengan protap Covid-19.

Alumni Gelanggang Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tergerak untuk membuat peti guna membantu memenuhi kebutuhan pemakaman dengan protap Covid-19.

"Gerakan ini dari teman-teman alumni gelanggang UGM," ujar Herlambang Yudho, juru bicara relawan alumni Gelanggang Mahasiswa UGM saat dihubungi, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Tak Dapat RS, Warga Gunungkidul dengan Rapid Antigen Positif Meninggal di Parkiran Shelter

Herlambang menceritakan gerakan ini lahir secara spontan. Awalnya ada seorang teman bernama Capung Indrawan yang mendapat informasi tentang situasi di salah satu rumah sakit yang mulai krisis peti.

Sehingga jenazah di rumah sakit tersebut tidak bisa segera dimakamkan karena menunggu stok peti.

"Dia mendapatkan informasi mulai krisis peti, dan pemakaman tertunda. Jadi jenazah yang sudah ditahan lebih dari dua jam di rumah sakit dan itu terus bertambah dan menumpuk," ucapnya.

Banyaknya korban meninggal akibat Covid-19 membuatnya prihatin. Namun di satu sisi jenazah harus segera dimakamkan dengan layak.

"Ia itu prihatin sebenarnya dengan kondisi nakes yang ada di sana dari memandikan, kemudian di kamar jenazah, sampai petugas pemakaman, itu kalau tidak segera diadakan peti itu, kami mengkhawatirkan juga secara psikologis mereka juga akan tertanggu, itu kasihan sekali," jelas Herlambang.

Berawal dari rasa keprihatinan tersebut, kemudian Capung Indrawan bersama alumni Gelanggang Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mencoba membuat peti untuk pemakaman protap Covid-19.

Hanya saja, kendalanya saat itu mereka tidak mempunyai alat-alat dan keahlian dalam membuat peti.

"Kami tidak punya pengalaman di perkayuan apalagi peti mati tapi Mas Capung ini punya alat-alat dan kebetulan punya bahan kayu. Akhirnya besok paginya membuat peti mati untuk kita jadikan satu contoh, itu empat hari yang lalu eksekusinya," ungkapnya.

Peti yang sudah jadi tersebut kemudian terus dievaluasi. Tujuan evaluasi ini agar peti memenuhi standar peti untuk pemakaman dengan protap Covid-19. Selain itu agar bahan yang digunakan lebih efisien.

Peti yang dibuat tidak menggunakan bahan kayu namun memakai multipleks tebal. Kemudian agar aman di bagian dalamnya dipasang lapisan-lapisan plastik.

"Kita evaluasi mana yang kurang ini itu, untuk efisiensi bahan dan biaya donasi yang masuk betul-betul bermanfaat dan bisa menjadi sebanyak mungkin peti," ucapnya.

Baca juga: Sempat Dikeluhkan Nakes, Stok Oksigen RS Bhina Bhakti Rembang Sudah Kembali Normal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com