Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Deg-degan, karena Pasien Terus Bertambah dan Butuh Oksigen"

Kompas.com - 29/06/2021, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) memperkirakan di tengah lonjakan kasus Covid-19, stok tabung oksigen yang dibutuhkan setidaknya empat kali dari kondisi normal.

Sementara, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian menjamin bakal memenuhi kebutuhan stok tabung oksigen.

Namun para praktisi kesehatan menyebut adanya laporan menipisnya ketersediaan oksigen pada pekan lalu di tengah lonjakan kasus ini sebagai pertanda sistem kesehatan nasional yang disebut "begitu rapuh".

Baca juga: Permintaan Tabung Oksigen Melonjak Seiring Meningkatnya Kasus Covid-19 di Cianjur

Mereka juga menganggap penanganan pasien Covid-19 di lapangan "mungkin kurang tepat" sehingga pasien yang datang ke rumah sakit "justru sudah dalam kondisi yang berat".

Sebelumnya sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah dilaporkan mengeluhkan tipisnya cadangan tabung oksigennya, meski kemudian diklaim berhasil diatasi dan aman.

'Deg-degan, karena pasien terus bertambah dan butuh oksigen'

Direktur RSUD Margono Soekarjo di Purwokerto, Jawa Tengah, dokter Tri Kuncoro, menyatakan walau stok tabung oksigen hingga Minggu (27/6/2021) masih mencukupi, dia mengaku masih was-was.

"Aman sekarang ini hitungannya bukan bulanan, tapi mingguan, bahkan hari," kata Tri Kuncoro saat dihubungi BBC News Indonesia.

Tri Kuncoro mengungkapkan, pemerintah pusat hingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama produsen menyatakan telah menjamin ketercukupan tabung oksigen wilayah ini.

Baca juga: Satgas Pastikan Distribusi Tabung Oksigen Diprioritaskan untuk Kebutuhan dalam Negeri Dahulu

Hanya saja dia tetap was-was mengingat lonjakan kasus di wilayahnya.

"Cuma kan ya tentu harus deg-degan toh, karena pasiennya bertambah terus dan selalu membutuhkan oksigen," ungkap Tri Kuncoro.

Pasalnya kebutuhan tinggi pasokan oksigen itu tak semata dialami daerahnya, Tri Kuncoro sadar, wilayah lain pun mengalami kondisi serupa. Itu sebab ia mesti berbagi jatah dengan daerah lain.

Dia menuturkan, peningkatan kebutuhan oksigen tersebut tak pelak mengakibatkan pasokan untuk rumah sakitnya berkurang sekitar 50 persen.

"Meski ada pengurangan jatah, tapi di Margono masih bisa, cuma ya kami pantau terus kebutuhan ini."

Baca juga: Covid-19 Menggila di Jakarta, Pedagang Pasar Pramuka: Stok Oksigen Habis sejak 2 Hari Lalu

'Stok oksigen aman hingga pekan depan'

Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/06).ANTARA FOTO Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/06).
Di Banyumas, Jawa Tengah, Wakil Direktur RSUD Banyumas, dokter Rudi Kristiyanto mengakui pada pertengahan pekan stok oksigen di daerahnya menipis, tapi bisa diatasi.

Berpatok pada imbauan Kemenkes, manajemen rumah sakitnya mengidentifikasi kekurangan oksigen dan langsung berkomunikasi dengan pihak penyedia.

"Pada saat itu tanggal 22 Juni saya langsung berkomunikasi dengan samator ya. Kami berkomunikasi setiap hari, sehingga saat kondisi menipis segera teratasi," ungkap Rudi.

Baca juga: Laporan Ombudsman soal Tabung Oksigen Kosong RS Pirngadi: Tak Dikalibrasi 3 Tahun hingga Tak Ada Catatan Penggunaan

Menipisnya persediaan tabung oksigen pasien Covid-19 pada pekan lalu juga dialami sejumlah rumah sakit di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tapi menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, problem kecukupan tabung oksigen itu sudah tertangani.

"Namun sekarang telah mulai terkontrol," kata Joko Hastaryo, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Satgas Pastikan Distribusi Tabung Oksigen Diprioritaskan untuk Kebutuhan dalam Negeri Dahulu

Joko menuturkan tingginya kebutuhan oksigen dipengaruhi lonjakan jumlah pasien dan banyaknya kondisi saturasi oksigen pasien yang memburuk.

Ia mengklaim stok oksigen diperkirakan aman hingga sepekan.

"Sementara ini masih terkontrol, tapi ada kalanya mengalami kekurangan secara sporadis," aku Joko.

Baca juga: Penjelasan Disdagin Kota Bandung soal Stok Oksigen untuk RS

Mengapa ada kasus kekurangan stok oksigen di Jateng?

Pasien mendapatkan perawatan di tenda darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). RSUD Cibinong memasang tenda untuk menampung pasien yang akan masuk ke IGD, karena ketersediaan kamar rawat menipis.ANTARA FOTO Pasien mendapatkan perawatan di tenda darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). RSUD Cibinong memasang tenda untuk menampung pasien yang akan masuk ke IGD, karena ketersediaan kamar rawat menipis.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mencatat sempat menerima laporan dari sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada pekan lalu.

Namun pada minggu ini, kondisi kekurangan stok oksigen tersebut menurut Sekretaris Jenderal PERSI Lia Gardenia, berangsur teratasi.

Dia mengklaim kebutuhan oksigen sesungguhnya masih bisa dipenuhi produsen, hanya saja dalam kasus di beberapa daerah di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, terdapat hambatan pada proses distribusi.

Baca juga: Tenda Darurat Khusus Pasien Covid-19 di RSUP Sitanala Belum Dilengkapi Tabung Oksigen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com