Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Suami Bongkar Makam Istri Positif Covid-19 | Tes GeNose Tak Berlaku di Bali

Kompas.com - 29/06/2021, 06:14 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Salah satu makam pasien Covid-19 di Kota Serang, Banten, dibongkar pihak keluarga.

Tindakan nekat itu dilakukan karena hingga lima hari setelah dimakamkan dianggap tidak ada kepastian status dari rumah sakit.

Setelah dibongkar, jenazah tersebut lalu dimandikan, dikafani, dan disalatkan oleh suami dan anak-anaknya.

Sehari setelah pembongkaran makam itu, surat hasil tes swab almarhum dari RS keluar dan ternyata hasilnya positif.

Sementara di Bali, pelaku perjalanan melalui jalur udara diwajibkan menunjukkan surat bebas Covid-19 hasil tes swab PCR.

Sedangkan untuk jalur darat atau laut minimal wajib menunjukkan surat bebas Covid-19 hasil rapid tes antigen.

Pemerintah Provinsi Bali mulai saat ini tidak lagi mengakui hasil tes bebas Covid-19 dari GeNose.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Suami bongkar makam istri positif Covid-19

Tokoh masyarakat Lingkungan Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang saat memperlihatkan makam Aisah yang sudah dibongkar oleh suami dan warga setempatKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Tokoh masyarakat Lingkungan Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang saat memperlihatkan makam Aisah yang sudah dibongkar oleh suami dan warga setempat

Makam Aisah (45), pasien Covid-19 yang berada di TPU Cidadap, Kota Serang, Banten, dibongkar pihak keluarga.

Setelah dibongkar, jenazahnya dimandikan, dikafani dan disalatkan.

Suami almarhum, Zahroni mengatakan, tindakan nekat itu dilakukan karena setelah lima hari dimakamkan secara protokol kesehatan tidak ada kepastian dari pihak rumah sakit.

Pasalnya, pihak keluarga tidak diberikan bukti hasil tes swab yang menyatakan almarhum positif Covid-19.

"Terus terang saja, semua anak anak saya, dan saya sendiri selalu ada ganjalan aja. Kayanya gimana sih ada yang disembunyikan, jadi saya penasaran. Anak saya minta dibuka lagi (makam), saya ikutin biar anak merasa tenang," kata Zahroni kepada wartawan di rumahnya. Senin (28/6/2021).

Baca juga: Pengakuan Suami Bongkar Makam Istri Positif Covid-19 dan Baru Dikubur 5 Hari: Saya Penasaran

2. Hasil tes GeNose tak berlaku di Bali

Gubernur Bali Wayan Koster dalam sidang Paripurna DPRD Bali, Senin (28/6/2021) Humas DPRD Bali Gubernur Bali Wayan Koster dalam sidang Paripurna DPRD Bali, Senin (28/6/2021)

Gubernur Bali Wayan Koster membuat kebijakan baru bagi para pelaku perjalanan yang akan ke Bali.

Menurutnya, mulai saat ini hasil tes GeNose tak diakui.

Gantinya, para pelaku perjalanan yang datang melalui jalur udara diwajibkan mengantongi surat bebas Covid-19 hasil tes swab PCR.

Sedangkan bagi yang menggunakan jalur darat atau laut minimal wajib menunjukkan hasil dari rapid tes antigen.

Kebijakan baru itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di daerahnya.

"Agar Bali yang sudah pencapaiannya baik (penanganan Covid-19) ini jangan sampai rusak kembali," kata dia.

Baca juga: Kebijakan Baru Berkunjung ke Bali, Tes GeNose Kini Tak Berlaku Lagi

3. Keluhan petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19

Personel Tentara Langit, petugas pemakaman dengan protokol Covid-19 Kota Blitar, kelelahan usia memakamkan 5 jenazah kurang dari 7 jam, Senin (28/6/2021)Dok. Tentara Langit Kota Blitar Personel Tentara Langit, petugas pemakaman dengan protokol Covid-19 Kota Blitar, kelelahan usia memakamkan 5 jenazah kurang dari 7 jam, Senin (28/6/2021)

Petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kota Blitar, Jawa Timur, merasa kewalahan.

Pasalnya, harus memakamkan lima jenazah dengan prosedur Covid-19 dalam waktu kurang dari tujuh jam.

"Pagi kami sudah dapat dua jenazah yang harus dimakamkan. Belum selesai memakamkan jenazah kedua, sudah mengantre tiga jenazah," ujar salah satu petugas, Eka Sumardiana, Senin (28/6/2021).

Menurutnya, proses pemakaman jenazah dengan menggunakan protokol Covid-19 sangat menguras energi. Sebab, dilakukan dengan memakai APD lengkap.

Baca juga: Belum Selesai Memakamkan Jenazah Kedua, Sudah Ada Antrean 3 Jenazah

4. Gempa M 5,3 di Gunungkidul

Ilustrasi gempaSHUTTERSTOCK/Andrey VP Ilustrasi gempa

Gempa bermagnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (28/6/2021).

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 8,49 lintas selatan dan 110,59 bujur timur, atau 55 kilometer barat daya Gunungkidul.

Meski demikian, BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami.

Baca juga: Gempa M 5,3 Guncang Gunungkidul DIY, BMKG Peringatkan Adanya Gempa Susulan

5. Perangkat desa dibakar

Ilustrasi apiShutterstock Ilustrasi api

Nasib naas dialami perangkat Desa Simo, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bintang Alfatah (55).

Pasalnya, ia mengalami luka serius akibat dibakar hidup-hidup.

Dari informasi yang didapat, pelaku tidak terima saat diminta meninggalkan rumah yang telah dibeli korban sejak lima tahun lalu dari proses lelang bank.

"Pada waktu perangkat desa ini datang, kelihatannya yang punya itu (pelaku) ada rasa tidak suka atau apa. Korban merasa disiram bensin terus pelaku menyalakan korek api dan membakar korban," ungkap Camat Simo, Waluyo.

Baca juga: Perangkat Desa di Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Berawal Jual Beli Tanah

Sumber: Kompas.com (Penulis : Asip Agus Hasani, Ach. Fawaidi, Rasyid Ridho | Editor : Pythag Kurniati, Khairina, Dheri Agriesta, Aprillia Ika).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com