Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Pohon Pisang Milik Warga Cianjur Ini Berbuah Ribuan, Tandannya Sepanjang 2 Meter

Kompas.com - 27/06/2021, 10:28 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pohon pisang milik Rumansah, warga Kampung Pajagan, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini cukup unik.

Pohon yang tumbuh di pekarangan rumah wanita berusia 50 tahun itu tumbuh memanjang hingga hampir menyentuh tanah. Buahnya pun tumbuh sangat banyak hingga sekitar ribuan.

Agar tidak roboh, pohon pisang itu kini ditopang dengan sebatang kayu.

Tak heran pohon pisang milik Rumansah itu menarik perhatian orang. 

Baca juga: Ular Nyaris Merambat ke Tangan Perempuan Ini Saat Kendarai Motor, Bermula Parkir Dekat Pohon

Bahkan, sejumlah kendaraan yang melintasi rumahnya sengaja berhenti untuk sekadar memotret pohon pisang tersebut.

"Karena pohonnya di pinggir jalan, jadi banyak yang lihat. Sering itu kendaraan berhenti cuma buat selfie,” kata Rumansah kepada Kompas.com, Minggu (27/6/2021).

Rumansah mengaku tidak tahu persis jenis pohon pisang yang tumbuh di pekarangan rumahnya itu karena baru pertama kali berbuah.

“Kata orang sih namanya pisang seribu. Mungkin karena buahnya yang banyak,” ujar dia.

Ditanam setahun lalu

Pohon pisang seribu yang tumbuh di pekarangan rumah seorang warga Cianjur, Jawa Barat.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Pohon pisang seribu yang tumbuh di pekarangan rumah seorang warga Cianjur, Jawa Barat.

Rumansah mendapatkan bibit pisang itu dari cucunya. Ia lalu menanamnya sekitar setahun lalu di pekarangan rumah.

“Sejak itu baru sekarang berbuah, ternyata lain dari pohon pisang umumnya, buahnya banyak sekali,” ucapnya.

Saat ini, panjang tandannya sudah mencapai dua meter, dan kemungkinan masih akan terus memanjang.

“Soalnya, buahnya juga masih kecil-kecil, belum matang,” kata Rumansah.

Baca juga: RSUD Dr Soetomo Surabaya Penuh, Gedung Parkir Difungsikan Jadi Ruang Pasien Covid-19

 

Jenis langka dan unik

Sejak berbuah dan tandannya terus memanjang, pohon pisang Rumansah menjadi pusat perhatian. 

Karena keunikannya, banyak warga mendatangi pekarangan rumahnya sekadar untuk melihat dari dekat pohon pisang tersebut.

Tak hanya sekadar melihat dan berfoto, ada juga yang ingin meminta bibitnya bahkan berani membelinya.

Namun, Rumansah keberatan karena ingin pohon pisang tersebut matang terlebih dahulu.

“Khawatir kalau dipetik sekarang bisa merusak pertumbuhannya," ucap Rumansah.

Baca juga: Khairuddin Serahkan Rp 150 Juta pada Orang yang Temukan Istrinya, Ervina Langsung Diantar dari Jatim ke Riau

Susan (30), seorang warga mengaku baru pertama kali melihat jenis pohon pisang tersebut.

Menurutnya, pohon pisang tersebut terbilang unik dan langka.

“Buahnya sangat banyak sekali, berderet rapi seperti sengaja disusun,” kata Susan kepada Kompas.com.

Susan pun datang dan tertarik untuk berfoto di samping pohon pisang itu dengan anaknya.

“Buat kenang-kenangan, ada pohon pisang seperti ini,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com