KOMPAS.com - Pengurus Panti Rumah Singgah dan Thafidz Jasmine Nabila Inayah di Ulak Karang Utara, Padang, Sumatera Barat, membeberkan kronologi aksi pemalakan bantuan oleh sejumlah preman.
Dewi Melinda, pimpinan panti asuhan, mengatakan, pemalakan terjadi pada bulan puasa lalu.
Saat ini, menurutnya, kasus itu telah selesai secara damai. Dirinya bahkan terbuka jika keluarga para pelaku membutuhkan bantuan.
Baca juga: Lukas Enembe Protes Sekda Ditunjuk Jadi Plh Gubernur Papua, Ini Alasannya
"Kalau dia butuh, insya Allah kita bantu. Misalnya, dia kurang mampu tak sanggup biayai anaknya, masukan anaknya ke panti. Nanti kita beri makan karena warga dhuafa di sini kami bantu. Di sini tidak dibatasi anak-anak untuk makan," tutur Dewi.
Dewi melanjutkan, para preman mengaku ketua pemuda. Bantuan yang diambil pun cukup banyak sehingga membuat anak panti tidak mendapat bantuan.
"Iya benar, itu miskomunikasi saja. Ketika itu ada donatur mengantar bantuan. Saya bilang sebelumnya ada yang ngaku ketua pemuda ke sini, minta bagian. Saya bilang sama donatur bawa aja dulu bantuannya, sebab nanti bantuan ini diminta sama yang ngaku ketua pemuda," tuturnya, seperti dilansir dari TribunPadang, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Semua Bantuan dari Donatur Diambil Preman, Anak di Panti Asuhan Tak Dapat Apa-apa