TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tasikmalaya mewajibkan seluruh kelurahan di wilayahnya untuk bergerak cepat mengisolasi tiap perkampungan yang banyak terdapat warga positif Covid-19.
Setiap gugus tugas kelurahan masing-masing pun diminta untuk segera membubarkan kegiatan masyarakat yang berkerumun tanpa ada alasan.
"Garda terdepan kita salahsatunya kelurahan sekarang dalam masa darurat Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Jadi bukan hanya sosialisasi saja, kelurahan diminta aksi cepat tanggap kondisi frekuensi tinggi sekarang. Warga bandel berkerumun, langsung bubarkan," jelas Juru Bicara Gugus Tugas sekaligus Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, kepada wartawan di Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: Wagub Jabar Minta Tasikmalaya Menerapkan Lockdown
Ivan menambahkan, seluruh kelurahan wilayah Kota Tasikmalaya memiliki anggaran khusus Covid-19 sekitar Rp 15 juta per bulannya.
Belum lagi, dana kelurahan yang mencapai hampir sekitar Rp 1 miliar per tahunnya.
Ivan berharap tiap kelurahan bisa memakai dana tersebut untuk kepentingan kemanusiaan pencegahan dan penanganan Covid-19 secara tanggap dan bukan hanya dipakai acara atau seminar tentang Covid-19 saja.
"Saya harap bisa optimal, kita pantau terus, apalagi saat kondisi seperti sekarang," ujar Ivan.
Adapun sempat ada wacana tiap kelurahan diwajibkan memiliki ruang isolasi mandiri terpusat darurat masih diwacanakan dalam rapat gugus tugas.
Baca juga: Plt Wali Kota Tasikmalaya Positif Covid-19, Bale Kota Tutup Sepekan, 1 Loket Pelayanan Tetap Buka
Permasalahannya, lanjut Ivan, tak semua kelurahan di Kota Tasikmalaya tak memiliki tempat luas seperti sarana GOR Olahraga milik kelurahan.
"Dalam rapat sempat muncul ide itu dari Polri dan TNI, tapi permasalahannya belum semua kelurahan ada GOR. Tapi, dengan penerapan isolasi wilayah mandiri jika ada warga yang positif dinilai lebih efektif untuk sekarang. Jadi jangan biarkan orang yang positif masih berkeliaran di kampungnya," kata Ivan.