Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Plasma Konvalesen di PMI Surabaya Kosong, 75 Pasien Belum Terlayani

Kompas.com - 16/06/2021, 12:41 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jumlah donor darah dan plasma konvalesen di Kota Surabaya, Jawa Timur, terus menurun.

Saat ini, stok plasma konvalesen di unit transfusi darah (UTD) PMI Kota Surabaya kosong.

Kabid Pelayanan Humas PMI Kota Surabaya Martono Adi Triyogo mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini, stok darah di PMI Kota Surabaya sangat tipis.

Hal itu terjadi karena kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kota Pahlawan juga semakin masif.

Donor pun mengalami ragam kendala saat memenuhi persyaratan donasi darah, salah satunya bisa mendonasikan darah setelah dua pekan usai vaksinasi kedua.

Baca juga: Terduga Pemasok Senjata KKB Ditangkap, Kapolda Papua: Dia Anak Buah Numbuk Telenggen

"Padahal, setiap harinya (sebelum pandemi), paling nggak kita butuhkan 400," kata Martono dikonfirmasi, Rabu (16/6/2021).

Martono menyebut, hingga Selasa (15/6/2021) kemarin, hanya ada 80 stok darah di PMI Kota Surabaya.

Selain itu, donor plasma konvalesen juga tak ada sama sekali.

"(Donor plasma darah) engak ada, karena terjadi penumpukan (antrean)," ujar dia.

Menurut Martono, permintaan plasma darah konvalesen hingga saat ini terus mengalir. Bahkan masih banyak yang masuk dalam antrean atau daftar tunggu.

 

Setidaknya, sebanyak 75 pasien yang belum bisa dilayani hingga saat ini.

"Yang kita dahulukan adalah antrean yang terdahulu. Stoknya nol, karena antreannya sudah cukup banyak," kata Martono.

Untuk mengatasi krisis persediaan kantong darah itu, PMI Kota Surabaya tengah melobi sejumlah instansi yang sempat terkendala persyaratan untuk menyumbangkan darah.

Baca juga: Tinjau Penanganan Covid-19 di Bangkalan, Ini Pesan Menko Polhukam untuk Masyarakat

Sebab, gerakan dari BUMN yang selama ini melakukan vaksinasi secara serentak dinilai menjadi salah satu kendala minimnya donor.

"Sedangkan, orang yang habis vaksinasi, gak bisa (donor plasma), harus nunggu dua minggu setelah vaksinasi, baik vaksin maupun donor darah (harus menunggu dua pekan), setelah vaksinasi kedua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com