Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Jambu Mawar Pakai Surat, Siswa SD Bikin Pemilik Terkesan: Kok Bisa Sesopan Itu

Kompas.com - 10/06/2021, 06:23 WIB
Khairina

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Pemilik jambu mawar Yulia Wulandari warga Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengunggah video surat dari siswa sekolah dasar (SD) yang dengan sopan meminta buah jambu mawar.

Kertas itu ditempel di pagar rumah pemiliknya.

Di kertas yang tertempel di pagar tersebut tertulis "Permisi saya anak SD, maaf saya boleh gak minta jambu mawarnya. Ciri : warnanya kuning, bulat, daunya panjang, baunya harum, kalau sudah gantung di pagar".

Baca juga: Video Viral Anak SD Minta Jambu, Pemilik: Dia Bisa Beri Contoh ke Kita

"Saya tidak menyangka menjadi viral, tahu (viral) dari saudara," ujar Yulia Wulandari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (08/06/2021).

Yulia menceritakan peristiwa tersebut tepatnya pada 12 Mei 2021.

Dia merekam momen itu karena terkesan dengan sikap sopan anak tersebut dan mengunggahnya ke akun TikTok @Yulia_arsen_mahes.

"Saya senang banget karena, kok ada ya anak kecil berani minta ke rumah orang. Maksudnya dalam keadaan (rumah) sepi dan dia itu langsung nulis. Saya langsung oh ini pasti anaknya baik. Sampai penasaran saya lihat dari kamar," bebernya.

Yulia masih berupaya untuk mencari rumah anak yang meminta buah jambu lewat surat tersebut. Sebab Ia ingin bertemu dengan orangtua anak itu.

"Motivasi ingin mencari karena saya juga mau tanya-tanya gimana sih cara mengasuh anak yang baik kok bisa seperti ini. Saya ingin nanya ke papa mamahnya, mereka punya jurus apa sih kok anaknya bisa sebaik itu, sesopan itu," ucapnya.

Baca juga: Video Viral Anak SD Izin Minta Jambu Lewat Secarik Kertas, Ini Cerita dari Pemiliknya


Menurut Yulia, anak tersebut bisa menjadi inspirasi tentang hal-hal baik. Anak tersebut ingin buah jambu mawar dan berani meminta izin dengan sopan kepada pemiliknya.

"Buat contoh yang lain, ayo dong dia (anak SD) bisa ngasih contoh ke kita ayolah kita pasti bisa. Kita yang sudah gede juga pasti bisa, kebetulan anak-anak saya kan juga masih kecil-kecil bisa menjadi contoh mereka juga kalau mau apa-apa izin," jelas Yulia.

Yulia sempat berbincang dengan anak tersebut meski tidak lama. Bahkan Yulia menanyakan nama anak tersebut. "Kalau tidak salah namanya itu Sidik," ujar Yulia.

Yulia baru pertama kali itu bertemu dengan anak tersebut. Bahkan setelah peristiwa itu, Yulia tidak pernah melihat lagi anak tersebut di sekitar rumahnya.

"Saya baru bertemu sekali itu, habis itu anaknya juga tidak pernah balik ke sini lagi," ungkapnya.

(Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma/Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com