PADANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Sumatera Barat memastikan membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) pada 21 Juni 2021.
Pendaftaran PPDB Sumbar dibuka secara online di situs ppdb.sumbarprov.go.id yang sudah bisa diakses mulai dari sekarang.
"Peraturan gubernur sudah keluar dan pendaftaran PPDB SMA/SMK di Sumbar akan mulai dibuka 21 Juni mendatang," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri yang dihubungi Kompas.com, Rabu (9/6/2021).
Baca juga: Demi Lolos PPDB Sumbar, Banyak Orangtua Manipulasi Surat Domisili
Adib mengatakan, pendaftaran dibuka melalui empat jalur, yaitu zonasi, prestasi, perpindahan orangtua dan afirmasi.
Untuk kuota yang akan diterima ada sekitar 75.000 siswa baru dari total 97.000 lulusan SMP dan sederajat di Sumbar.
"Lulusan SMP sederajat di Sumbar itu ada total 97.000. Sedangkan kuota kita ada 75.000. Sisanya bisa masuk swasta dan sekolah agama," kata Adib.
Baca juga: Jika Terbukti Palsukan Surat Keterangan Domisili di PPDB Sumbar, Orangtua Siswa Bisa Dipidana
Adib mengatakan, untuk memastikan kesiapan teknis situs pendaftaran, pihaknya sudah dua kali melakukan uji coba.
Situs ppdb.sumbarprov.go.id ini memiliki kapasitas hingga 150.000 pengguna.
"Selain kapasitas besar, kita juga sudah lakukan uji coba pada 3-5 Mei lalu dan 3-6 Juni lalu," kata Adib.
Adib menjelaskan, kesiapan situs PPDB itu bertujuan untuk mengatasi persoalan server bermasalah seperti yang terjadi tahun lalu.
Tahun lalu, PPDB SMA/SMK di Sumbar sempat mengalami kendala karena server down sehingga menghambat proses.
"PPDB SMA/SMK 2021 memang dibuka pada 21 Juni 2021 nanti, namun dari sekarang kita persiapkan secara matang agar persoalan tahun lalu tidak terulang kembali," kata Adib.
Selain itu, menurut Adib, pihaknya juga akan membuka posko informasi dan pengaduan terkait PPDB SMA/SMK Sumbar.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumbar Jasman Rizal menyebutkan, aplikasi yang dibuat memiliki kapasitas server yang besar.
"Bisa menampung 150.000 pengguna. Sedangkan calon peserta didik hanya sekitar 97.000. Nanti kalau kurang bisa kita tambah lagi," kata Jasman.
Selain itu, menurut Jasman, pihaknya sudah bekerja sama dengan seluruh sekolah untuk memasukkan data-data calon peserta.
"Nanti calon peserta tidak banyak yang diisi saat mendaftar, karena datanya sudah ada. Tidak seperti dulu, sekarang hanya yang penting-penting saja diisi seperti pilihan sekolah, kartu keluarga, jarak rumah dan lainnya," kata Jasman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.