Khofifah menegaskan, relaksasi rumah sakit penting dilakukan. Hal ini bisa memberikan ruang kepada rumah sakit jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
"Nah sekarang pak bupati sedang menyiapkan dua titik penyangga di sini, satu di balai diklat satu lagi gedung BLK. Pemprov menyiapkan di BPWS kaki Suramadu Bangkalan, ini sebagai tempat transit atau ruang isolasi bagi pasien covid-19," kata dia.
Para perantau dari Madura memiliki dua tradisi mudik yang biasa dikenal dengan istilah toron (turun). Tradisi toron itu dilakukan saat Idul Fitri dan Idul Adha.
Khofifah pun meminta masyarakat Madura, khususnya Bangkalan, tak melakukan tradisi tersebut saat Idul Adha.
Baca juga: Takut Suntik, Warga Bangkalan Reaktif Antigen Kabur Saat Terjaring Penyekatan, Petugas Kalang Kabut
Menurutnya, kondisi saat ini tak memungkinkan para perantau pulang dan berkumpul dengan keluarga.
"Biasanya Idul Adha ada tradisi toron. Hari ini mohon untuk bisa kembali menunda keinginan tradisi toron itu, suasana ini tidak cukup untuk silaturahmi dilakukan dengan kerumunan, yang kita harapkan semuanya dalam keadaan sehat, dan Covid-19 ini bisa dikendalikan dengan baik," jelas Khofifah.
Khofifah meminta masyarakat sabar dan menahan diri untuk pulang ke kampung halaman.
"Sabar semoga semuanya sehat," kata Khofifah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.