SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya bakal menggelar vaksinasi tahap ketiga mulai 5 Juni 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, penghuni rumah susun sewa (rusunawa) di Kota Surabaya merupakan salah satu sasaran vaksinasi tahap ketiga.
Adapun jumlah warga penghuni 18 rusunawa di Kota Surabaya yang akan divaksin berjumlah 10.190 orang.
Sebelumnya, pasca-Lebaran, Pemkot Surabaya menggelar tes usap massal bagi seluruh penghuni 18 rusunawa di Surabaya.
Dari total 10.240 penghuni rusun yang mengikuti tes usap, sekitar 50 orang dinyatakan positif.
Baca juga: Kronologi KKB Tembak Mati Seorang Warga di Puncak, Korban Sempat Teriak Ampun Komandan
"Jadi nanti sekitar tanggal 5 Juni mereka (penghuni rusun) kita lakukan vaksin massal seluruh rusun. Arahan dari Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT), kalau tidak mau swab, tidak mau vaksin, mereka tidak boleh tinggal di rusun," kata Febria saat dikonfirmasi, Kamis (3/6/2021).
Febria menyatakan, vaksinasi bagi para penghuni rusun penting dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19.
Apalagi, setiap kamar di rusunawa jaraknya dekat dan dihuni banyak orang.
"Banyak orang dan rapat sekali ruangan-ruangannya. Sehingga memang wajib vaksin untuk menghindari (Covid-19)," ujar Febria.
Menurut Febria, penghuni rusun yang dinyatakan positif Covid-19 itu memang mayoritas belum menerima vaksin.
Oleh karena itu, dari total 10.240 warga yang tinggal di 18 rusun itu, 10.190 di antaranya bakal mengikuti vaksinasi massal.
"Karena dari total 10.240 itu yang positif ada 50 orang, sehingga belum bisa divaksin. Nah, mayoritas mereka (warga rusun) memang belum divaksin dan tidak mau divaksin. Makanya setelah mereka kita swab semua, kita beri pengertian dan sebagian besar sudah mau vaksin," ucap Febria.
Baca juga: Swab Massal di 18 Rusun Surabaya, 50 Penghuni Terinfeksi Covid-19
Di samping para penghuni rusun atau masyarakat umum, vaksinasi pada tahap ketiga ini juga menyasar beberapa kelompok masyarakat.
Seperti disabilitas, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Sedangkan untuk SDM pendidikan jenjang SD dan SMP di Surabaya, vaksinasi sudah mencapai 100 persen.
"Nah, pada tahap 3 mulai tanggal 5 Juni itu, kita juga sisir dari MBR, disabilitas sama ODGJ," ucap Febria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.