Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SAR Kembali Tertipu Sinyal Tanda Bahaya dari Laut, Berasal dari Alat yang Ditinggalkan Pemiliknya

Kompas.com - 30/05/2021, 13:55 WIB
Heru Dahnur ,
Khairina

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com-Tim Search Rescue Unit (SRU) Badan SAR Nasional Belitung, Kepulauan Bangka Belitung dikerahkan untuk mencari sebuah kapal yang memancarkan sinyal tanda bahaya dari laut pada Jumat (28/5/2021).

Namun, setelah ditelusuri, sinyal tersebut ternyata berasal dari alat Emergency Locater Transmitter (ELT) yang sudah ditinggalkan pemiliknya.

Alat berwarna oranye dengan ukuran panjang sekitar 17 sentimeter itu terus menerus mengirimkan sinyal karena tombol kontaknya dalam kondisi aktif.

"Kami dari laut dan ternyata hanya menemukan kapal kosong yang sudah ditinggalkan pemiliknya. Alat pemancar sinyal sendiri tidak ada di kapal tapi berada di pinggir pantai," kata Komandan Pos SAR Belitung Rahmatullah Hasyim dalam keterangan video yang dirilis Basarnas, Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Mengaku Iseng, Siswi SMP Pemeran Video Setengah Bugil Tawarkan Diri dengan Tarif Rp 200.000

Rahmatullah menduga, alat ELT dibawa seseorang dari kapal dan kemudian meninggalkannnya di pinggir pantai.

Tim SAR menduga ada dua kemungkinan alat tersebut tiba-tiba aktif. Pertama karena faktor ketidaktahuan, dan kedua karena niat seseorang yang ingin iseng.

Tim SAR gabungan pun terlanjur melakukan pencarian pada Jumat sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam harinya.

Setelah alat pemancar sinyal ditemukan, tim SAR kemudian membuat berita acara serah terima dan mematikan alat tersebut.

Sebelum pencarian dilakukan, beredar informasi jika kapal jenis Yacht dari Thailand mengalami insiden kecelakaan di Laut Belitung.

Petugas darat sempat memperkirakan ada sejumlah penumpang yang harus diselamatkan.

Bukan kali pertama tim SAR tertipu sinyal tanda bahaya di wilayah perairan laut Kepulauan Bangka Belitung.

Pada 15 Maret 2020 tim SAR menerima 17 kali notifikasi berkelanjutan mulai dari pukul 11.59 hingga 17.08 WIB.

Setelah ditelusuri, sinyal tanda bahaya tersebut ternyata berasal dari alat Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB). 

Alat tersebut adalah milik kapal SC Eternity XLVII-LPG Tanker PT Sukses Inkor Maritim.

Setelah tujuh jam pencarian dengan armada KN Karna 246, pelontar sinyal berbentuk kotak tersebut ditemukan pada koordinat 1°45.168'S 107°10.412'E.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com