Sesampainya di arah Batakte, pelaku langsung berpura-pura menghentikan kendaraan yang jauh dari permukiman dengan alasan ingin mengunjungi teman tersangka yang rumahnya di dalam hutan.
Korban yang mengikuti pelaku dari belakang langsung masuk menuju hutan mengikuti pelaku.
Sesampainya di hutan, pelaku langsung meminta korban untuk bersetubuh. Namun, korban menolak dan hendak melarikan diri.
Baca juga: Suami Bunuh Istri yang Hamil, Tetangga Dengar Keributan, Jenazah Baru Dibuang Setelah Mulai Membusuk
Pelaku langsung mengambil pisau miliknya dan mengancam korban akan dibunuh jika tidak menuruti permintaannya.
"Kemudian pelaku mencekik korban dan membuka paksa pakaian korban, tapi korban melakukan perlawanan dengan mencakar wajah dan alat vital pelaku, sehingga saat itu juga pelaku langsung membanting korban dan menikamnya di bagian dada kiri korban," sambung Rishian.
Usai menghilangkan nyawa korban menggunakan pisau dan menyetubuhi mayat korban, pelaku langsung meninggalkan TKP dengan mengambil uang Rp 150.000 dan ponsel milik korban.
Baca juga: Tragedi Suami Bunuh Istri di Surabaya, Korban Hamil 5 Bulan, Mayat Membusuk Dibungkus Kasur
Pada Senin (17/5/2021), saat sedang mengukur tanah, warga dan Lurah Batakte mencium bau busuk.
Saat mencari, mereka menemukan sosok mayat yang sudah membusuk. Mereka pun langsung melapor ke polisi.
Berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan sejumlah barang bukti pakaian milik korban berupa celana luar, baju, celana dalam, masker, uang pecahan Rp 20.000 sebanyak dua lembar, dan sepasang sandal.
Keluarga sendiri mengetahui informasi penemuan jenazah N melalui Facebook.
Baca juga: Suami Bunuh Istri yang Sedang Hamil, Jenazah Korban 2 Hari Dibiarkan Membusuk lalu Dibuang
Kepala Desa Noelmina Kornelis Riwu Djita membenarkan bahwa korban adalah warganya. Menurut Kornelis, N adalah anak dari seorang warganya yang bernama Adrianus Welkis.
"Menurut orangtuanya, dia ke Kota Kupang karena ada informasi lowongan kerja di sebuah perusahaan jadi dia ingin melamar kerja," kata Kornelis.
Gadis muda itu diketahui baru menyelesaikan pendidikan SMK tahun 2020.
Namun, ketika tiba di Kota Kupang, nomor ponsel miliknya tidak aktif saat dihubungi kedua orangtuanya.
Saat mengetahui N jadi korban pembunuhan, pihak keluarga langsung ke Kota Kupang dan mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara untuk mengurus pemulangan jenazah gadis 19 tahun itu.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.