Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Putri Sultan Hasanuddin Terancam Digusur, Ini Penjelasan Pemkab Mempawah

Kompas.com - 21/05/2021, 21:43 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MEMPAWAH, KOMPAS.com – Sebuah makam di Tanjung Matoa, Pulau Temajo, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), yang dipercaya jadi tempat peristirahatan terakhir I Fatimah Daeng Takontu terancam digusur.

Padahal, makam tersebut termasuk dalam kawasan perlindungan benda cagar budaya, berdasarkan Peraturan Bupati Mempawah Nomor 15 Tahun 2020 tentang Perlindungan dan Pelestarian Situs atau Benda Cagar Budaya dan Bangunan Cagar Budaya Kabupaten Mempawah.

“Karena makam tersebut termasuk situs sejarah dan dilindungi, harusnya tidak boleh dirusak apalagi dimiliki,” kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disdikporapar) Kabupaten Mempawah, Raja Fajar Azansyah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: 552 Peziarah Kunjungi Makam Bung Karno Selama Libur Lebaran

I Fatimah Daeng Takontu dikenal sebagai seorang perempuan pejuang sekaligus merupakan putri Raja Gowa ke-16, Sultan Hasanuddin.

Sebuah catatan menyebut, I Fatimah Daeng Takontu bertugas menjaga wilayah laut Kerajaan Mempawah pada tahun-tahun terakhir hidupnya.

“Pastinya (masalah ini) akan kita selesaikan dengan baik agar tidak menimbulkan permasalahan yang lebih luas di masyarakat,” terang Fajar.

Dugaan sementara, polemik tersebut bermula dari rencana pendirian mushala di kawasan tersebut tanpa sepengetahuan pemilik tanah. 

Menurut Fajar, lokasi makam dan rencana bangunan mushala berjarak cukup jauh.

Baca juga: Makam Ki Ageng Mageti, Tokoh di Balik Berdirinya Kabupaten Magetan, Terancam Longsor

Makam berada di bagian bukit, sedangkan bangunan mushala di bawah atau sekitar pantai.

Pembangunan mushala tersebut inisiatif dari masyarakat.

“Jarak antara bangunan musala dan makam cukup jauh. Kawasan yang akan didirikan musala itu tidak termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi,” ucap Fajar.

Fajar mengaku telah berkoordinasi dengan orang kepercayaan pemilik lahan, dan dalam waktu dekat akan bertemu untuk membicarakan persoalan itu.

“Beberapa waktu lalu mereka bersama BPN melakukan pengukuran lahan dan memasang spanduk di lokasi musala. Tapi, mereka memastikan tidak mengganggu area makam,” jelas Fajar.

Selain itu, dari foto yang beredar, kondisi makam tersebut terlihat rusak. Namun, Fajar belum bisa memastikan penyebab kerusakannya.

“Belum dapat dipastikan penyebab kerusakan bangunan makam. Bisa disebabkan oleh faktor alam,” pungkas Fajar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com