Temukan kaki, mulanya dikira telah meninggal
Setelah dua meter berada di dalam gua, Aipda Joel menemukan adanya kaki di atas kepalanya.
Awalnya Joel mengira kaki tersebut milik rekan penyelam dari Basarnas Kupang.
“Saat saya tarik kakinya, tapi diam saja tidak ada respon. Dalam hati saya bilang ini pasti korban yang sudah meninggal. Saya mencoba menarik sekali lagi kaki tersebut, tiba-tiba ada gerakan, sehingga saya langsung senang karena ternyata korbannya masih hidup," kata Joel.
Joel langsung naik ke permukaan dan menemukan Leonard sedang memegang akar pohon dan kedinginan.
Baca juga: Hari Pertama Ekskavasi Lanjutan Candi Gedog, Warga dan Perangkat Kelurahan Adakan Selamatan
Joel lalu mengajak untuk berkomunikasi namun Leonard sangat pasif, karena kemungkinan masih trauma, lantaran terkurung hampir 20 jam lamanya di lokasi yang sangat gelap.
Aipda Joel tidak kehilangan akal, ia perlahan berusaha mengembalikan mental bocah itu dengan mengajak bercerita dan bertanya-tanya kepada bocah tersebut.
“Setelah kesadarannya agak pulih, saya mulai berpikir bagaimana menyelamatkan korban. Ada tiga kemungkinan usaha penyelamatan yang pertama jalan keluarnya tidak ada, di atas ruangan (gua) tersebut ada air, kedua apabila saya tinggalkan dan meminta bantuan takutnya anak ini berpikiran saya meninggalkannya dan yang ketiga saya mengajari korban menggunakan regulator cadangan yang ada di alat selam," jelasnya.
Joel akhirnya memakai pilihan ketiga dalam menyelamatkan bocah tersebut.
Leonard lalu berpegangan pada rompi selam dan kakinya melingkar dipinggang Joel.
"Kami berdua loncat ke dalam air dan sempat melewati pusaran hingga akhirnya ke permukaan air sudah banyak orang yang menunggu kedatangan kami," kata Joel.