Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diputar Balik di Penyekatan Arus Balik Mudik, Pemudik Akan Dites Rapid Antigen secara Acak

Kompas.com - 15/05/2021, 13:30 WIB
Farida Farhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Penyekatan pada arus balik mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah menitikberatkan pada rapid test antigen secara acak atau random kepada pemudik.

Dengan demikian, tidak ada putar balik kendaraan pada pos penyekatan.

Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, penyekatan arus balik akan dilakukan hingga tanggal 17 Mei 2021. Skema pelaksanaan tes cepat antigen secara acak juga memperhatikan kepadatan arus balik mudik.

"Kami mengantisipasi arus balik ini, enggak mungkin kami kembalikan. Proses penyekatan kami titik beratkan pada swab (rapid) antigen," ujar Rama.

Baca juga: Kakorlantas Klaim Penyekatan Efektif, Jumlah Pemudik Turun Drastis

Untuk jalur tol, tes cepat antigen secara acak akan dilakukan di tiga titik, yakni rest area Kilometer 62, 47, dan 42 tol Jakarta-Cikampek arah menuju Jakarta.

Jika tol layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) ditutup, kata Rama, maka random rapid test antigen dilakukan di Kilometer 47 sekitar satu jam. Saat tol layang MBZ dibuka, maka random rapid test antigen berhenti.

"Itu kami akan lakukan terus. Filter berikutnya di (kilometer) 42," ujar Rama.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengungkapkan, rapid test antigen secara random akan dilakukan di 21 res area di jalur tol dari Surabaya hingga Jakarta.

"Jalan nasional ada tiga, yakni di perbatasan Cirebon, Lohbener Indramayu, dan filter terakhir di Balonggandu (Karawang)," ujar Budi.

Baca juga: Antisipasi Arus Balik, Kemenhub Siapkan Pos Tes Swab Antigen di Pelabuhan Bakauheni dan Gilimanuk

Budi menyebutkan, random sampling test antigen diharapkan diterapkan kepada mayoritas pemudik. Misalnya, jika pemudik yang melintas 100 orang, rapid test antigen dilakukan kepada 75 pemudik.

Meski begitu, ia meminta kerja sama masyarakat jika akan melakukan perjalanan untuk memastikan dirinya sehat. Salah satunya, melakukan rapid test antigen.

"Jadi di tempat masing masing di klinik, rumah sakit dan sebagainya melakukn rapid test antigen sebagai dokumen perjalanan yang bersangkutan," ujar Budi.

Sedangkan untuk penyeberangan, masyarakat melakukan rapid test antigen dan hasilnya negatif.

Baca juga: Antisipasi Peningkatan Mobilitas Usai Lebaran, Kemenhub Bakal Perketat 3 Hal Ini

Ia menyebut ada perubahan kewajiban, di mana sebelumnya dengan GeNose sedangkat saat ini dengan rapid test berbasis antigen.

"Semua masyarakat Sumatera yang mau menyeberang ke Jawa harus rapid test antigen dan kemudian hasilnya negatif," ucap dia.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, pihaknya menerima bantuan 400 ribu alat rapid test antigen dari Kementerian Kesehatan RI. Dari jumlah itu, sebanyak 121.800 ke titik-titik penyekatan.

Jika saat dilakukan tes antigen pemudik hasilnya non reaktif atau negatif, maka dipersilakan melanjutkan perjalanan.

Sedangkan jika hasilnya reaktif atau positif ada dua opsi. Pihaknya juga akan mencatat identitas pemudik yang hasilnya rekatif atau positif dan melapor ke Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar. Satgas provinsi kemudian akan berkoordinasi dengan satgas daerah tujuan.

"Jika dia reaktif dan tidak bergejala bisa dilanjut PCR-nya di tempat tujuan. Tapi kalau bergejala harus ditahan, (untuk PCR) di rumah sakit yang terdekat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com