Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik yang Lolos Masuk Gunungkidul Tak Perlu Dikarantina 14 Hari

Kompas.com - 30/04/2021, 15:22 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan, pihaknya tidak mewajibkan pemudik untuk menjalani karantina.

"Kalau kita karantina 14 hari, kemudian dia akan bersilaturahmi dengan siapa? Saya pikir itu, kita harus setengah normatif melihat itu," ucap Heri kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Ponpes di Gunungkidul Disarankan Pulangkan Santri Awal Mei

Menurut dia, hal terpenting dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan hindari kerumunan.

"Saya pikir kalau prokes kita lakukan dan kemudian sesama masyarakat menjaga jarak, tidak terjadi kerumunan dan sebagainya, mudah-mudahan upaya dengan itu bisa menekan penyebaran Covid-19," kata dia.

Heri mengatakan, pemudik yang baru tiba di Gunungkidul bisa langsung berkumpul dengan sanak keluarga di rumah.

"Kalau sudah menunjukkan rapid test (negatif) Covid-19, kemudian melakukan prokes ya saya pikir logika kita harus menerima dia berada di tengah-tengah kita," kata Heri

Heri Susanto menambahkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak ketika ada pemudik yang masuk ke Gunungkidul.

Baca juga: Ganjar Sebut Jumlah Pemudik Masuk Jateng Capai Dua Ribuan Orang Tiap Hari

Kendati demikian, pihaknya sudah membentuk satgas Covid-19 hingga tingkat kalurahan, yang nantinya akan berkoordinasi sampai tingkat RT/RW.

Harapannya masyarakat tetap menaati protokol kesehatan.

"Ekonomi harus jalan tetapi tidak boleh lalai. Ekonomi harus tetap bergerak karena kita membutuhkan itu bahkan itu menjadi skala prioritas dan target kita tetapi jangan sampai lalai sehingga meruntuhkan ekonomi kita," kata Heri.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengakui sulit membendung pemudik yang masuk ke DIY.

"Bayangkan saja dari Jakarta sudah mau masuk ke tempel enggak mungkin, mau putar balik pasti masuk ke Yogyakarta juga, untuk itu satgas atau linmas yang di desa harus melakukan screening dengan mewajibkan karantina selama lima hari," kata dia, Jumat (23/4/2021).

Hingga saat ini, kata dia, belum ada desa yang menolak pemudik dari luar DIY. "Tetapi kalau yang meminta untuk screening isolasi sudah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com