Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

147 Pekerja Migran Sudah Pulang ke Blitar Sejak Minggu Kedua April

Kompas.com - 23/04/2021, 18:32 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Ratusan pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Blitar yang habis kontrak kerjanya telah kembali ke rumah mereka sejak minggu kedua April.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Blitar Haris Susianto mengatakan, tercatat 147 pekerja migran telah pulang ke rumahnya karena masa kontrak kerja habis sejak 9-18 April 2021.

"Berdasarkan catatan kami, sejak 9 hingga 18 April ini ada 147 orang PMI (pekerja migran Indonesia) yang pulang ke rumahnya di Kabupaten Blitar. Hari ini tentu sudah tambah lagi, nanti kami update," ujar Haris saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/4/2021).

Haris mengatakan, 147 orang itu merupakan bagian dari 14.000 pekerja migran asal Jawa Timur yang bakal pulang ke kampung halaman karena kontark kerjanya habis.

Mereka yang sudah pulang ke Kabupaten Blitar merupakan pekerja migran yang bekerja di Taiwan, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Haris tidak bisa memastikan berapa di antara 14.000 pekerja migran asal Jawa Timur itu yang berasal dari Blitar.

Baca juga: Mantan Komandan KRI Nanggala-402: Semua Personel Dilatih untuk Mengatasi Masalah

Dihubungi terpisah, Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Achmad Cholik mengatakan, pekerja migran yang pulang kampung akan dikarantina di rumah karantina desa masing-masing.

Cholik mengeklaim, mekanisme ini sudah berjalan sejak pemberlakuan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala Mikro beberapa bulan lalu.

"(Rumah karantina) sudah ada di tingkat desa sejak adanya posko PPKM Mikro," ujarnya kepada Kompas.com.

Namun, Cholik tidak bisa memastikan pekerja migran yang datang harus menjalani tes Covid-19 sebelum dan setelah karantina.

"Kita masih menunggu juknis (petunjuk teknis) dari provinsi soal pemudik," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com